Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 28 Oktober 2025

Jaga Situasi Pemilu 2024 Kondusif, Polri Bakal Tindak Penyebar Berita Hoax

* Kominfo Tak Take Down 96 Hoax Pemilu, Cuma Beri Stempel
Redaksi - Rabu, 29 November 2023 09:55 WIB
425 view
Jaga Situasi Pemilu 2024 Kondusif, Polri Bakal Tindak Penyebar Berita Hoax
Foto: dok. Istimewa
Juru bicara Operasi Mantap Brata Kombes Iroth Laurens Recky. 
Jakarta (SIB)
Masa kampanye Pemilu 2024 telah dimulai. Polri telah mempersiapkan langkah-langkah untuk menjaga keamanan selama Pemilu 2024.

"Pertama, pengamanan Polri dalam masa kampanye Pemilu 2024, Polri telah mempersiapkan langkah-langkah strategis untuk mengawal 75 hari masa kampanye Pemilu 2024 dengan melakukan peningkatan keamanan, pengawasan ketat, dan kerja sama lintas sektoral guna menjaga kelancaran pesta demokrasi," kata juru bicara Operasi Mantap Brata Kombes Iroth Laurens Recky kepada wartawan, Selasa (28/11).

Sebanyak 34 polda dilibatkan dengan 261.695 personel untuk pengamanan, termasuk menggandeng KPU dan Bawaslu. Polri akan melakukan penindakan hukum terhadap penyebar berita bohong atau hoax.

"Polri akan melakukan penegakan hukum terhadap penyebaran berita bohong atau hoaks dan konten-konten yang merusak stabilitas kamtibmas," ujarnya.

Polri melalukan pengamanan pemilu di seluruh wilayah di Indonesia. Koordinasi dengan instansi terkait lainnya terus digencarkan.

"Dalam pengamanan masa kampanye Pemilu 2024, Polri memiliki fokus utama dalam mendukung penegakan hukum pemilu melibatkan koordinasi yang intens dengan Bawaslu dan kejaksaan melalui sentra Gakkumdu, serta penanganan pelanggaran pemilu dan pencegahan potensi konflik menjelang Pemilu 2024. Di antaranya penyebaran hoaks, potensi konflik, potensi kerawanan lainnya," terangnya.

Dia memaparkan jumlah gangguan kamtibmas yang terjadi pada 37 November 2023. Di antaranya gangguan kamtibmas sebanyak 1.428 kejadian, kejahatan 1.354, kasus pelanggaran 36 kasus, jumlah gangguan 31 kasus, dan jumlah bencana 7 kasus.

"Jumlah kecelakaan lalu lintas sebanyak 402 kejadian, di antaranya korban meninggal dunia 38 orang, korban luka berat 45 orang, korban luka ringan 367 orang, serta kerugian materi sebanyak 750.100," ucapnya.


Cuma Beri Stempel
Terpisah, Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan, pihaknya telah memberi stempel hoax ke 96 informasi palsu terkait Pemilu 2024. Budi menjelaskan alasan pihaknya cuma memberi stempel hoax dan tak melakukan take down.

"(Sebanyak) 96 itu sudah kita stempelin hoax. Biarin aja masyarakat menilai karena kami diskusi nggak usah di-take down, nggak usah diblokir. Stempelin hoax saja biar masyarakat menilai sendiri," kata Budi Arie kepada wartawan di kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Selasa (28/11).

Dia menjelaskan, mengapa hal tersebut dilakukan. Dia mengatakan, ruang digital merupakan salah satu sarana baru untuk menumbuhkan kualitas demokrasi.

"Karena gini lho, ruang digital ini kan juga sarana baru untuk kita menjaga dan merawat menumbuhkan kualitas demokrasi. Karena itu juga kita tetap membiarkan, memberikan ruang di masyarakat untuk bersuara, menyampaikan aspirasi, karena ini kan 5 tahun sekali Pemilu itu," ujarnya.

Dirjen Aptika Kominfo Semuel Pangerapan mengatakan, konten hoax tersebut cuma distempel setelah pihaknya melakukan analisis. Dia mengatakan konten yang dianggap hanya disinformasi dan tak berpotensi memicu kerusuhan hanya diberi stempel hoax.

"Kalau itu berpotensi tidak membuat kerusuhan, itu pasti kita stempel hoax. Potensi ini maksudnya ada analisanya, ada gerakannya," jelasnya.

Semuel memberikan contoh terkait kerusuhan di Bitung, Sulawesi Utara (Sulut). Dia mengatakan pihaknya telah menghapus hoax yang berpotensi mengadu domba.

"Contohnya umpamanya hoax yang barusan saja terjadi kerusuhan di Bitung. Hoax-nya kami berantas. Begitu hoax yang mengadu domba, kami tidak ada keraguan untuk menindaknya, kita take down, bahkan ada beberapa tadi sudah polisi mengenali siapa pelaku-pelakunya untuk ditindak hukum," ungkapnya.

"Kalau hanya hoax saja hanya disinformasi kita jelaskan. Tapi kalau hoax ingin memancing atau ingin bermain di kolam keruh ini kita tidak akan tolerir dan akan kita tindak tegas," tambahnya.(Detikcom/d)


SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru
431 P3K Pemkab Labura Dilantik

431 P3K Pemkab Labura Dilantik

Aekkanopan(harianSIB.com)Sebanyak 431 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) di Lingkungan Pemkab Labuhan Baru Utara (Labura) dila