Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 05 Oktober 2025
Serahkan 2.000 Sertifikat Tanah

Jokowi: Jangan Gunakan Uang Pinjaman untuk Beli Mobil, Tapi Modal usaha

Redaksi - Kamis, 04 Januari 2024 09:11 WIB
368 view
Jokowi: Jangan Gunakan Uang Pinjaman untuk Beli Mobil, Tapi Modal usaha
Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo
Jakarta (SIB)
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan 2.000 sertifikat tanah untuk rakyat pada Selasa (2/1), di Gedung Tenis Indoor Premium Pertamina, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah. Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa sertifikat yang diberikan merupakan bukti secara hukum atas tanah yang dimiliki.

“Di sini juga ada semuanya nama pemegang haknya siapa, ibu siapa atau bapak siapa, luasnya ada disini, semuanya ada, enggak bisa lagi digugat-gugat karena sudah pegang yang namanya tanda bukti hak atas tanah yang namanya sertifikat,” ujarnya.

Dengan telah dipegangnya sertifikat tersebut, Presiden mempersilakan kepada masyarakat apabila sertifikat tersebut akan dipergunakan untuk keperluan lain. Namun, Presiden mengingatkan agar menggunakan sertifikat tersebut secara bijak.

“Saya titip kalau ini mau dipakai agunan, mau dipakai jaminan ke bank tolong dihitung dulu, tolong dikalkulasi dulu bisa nyicil enggak bulanannya, bisa ngangsur enggak bulanannya,” lanjut Presiden.

Di samping itu, Presiden mendorong apabila akan dipergunakan sebagai jaminan di bank, pinjaman yang didapatkan bisa dipergunakan sebagai modal usaha maupun modal kerja. Kepala Negara juga meminta agar masyarakat menghindari pembelian barang mewah dengan menggunakan pinjaman tersebut.

“Niku duite bank sanes arta panjenengan (Itu uangnya bank, bukan uang Bapak/Ibu). Kalau sudah lunas dapat untung ditabung-tabung silakan mau beli mobil silakan. Titipan saya hanya itu,” imbuhnya.

Jokowi berpesan agar warga tak menggunakan uang pinjaman itu untuk membeli mobil.

"Jangan ini 'wah ini tanahnya 500 meter persegi'. Diagunkan dapat Rp 500 juta. Rp 200 juta tuku (beli) mobil, nah niki mulai, 6 bulan berikut nggak bisa nyicil mobil, nggak bisa nyicil bank, mobilnya ditarik, tanahnya juga disita bank," kata Jokowi.


Target
Jokowi juga mengatakan, menargetkan 126 juta lahan bersertifikat pada 2025. Nantinya, presiden barulah yang akan menyelesaikannya.

Diketahui, ada 126 juta lahan yang ditargetkan bersertifikat. Namun pada 2015, baru 46 juta lahan yang bersertifikat, sementara 87 jutanya belum.

Setelah dicek Jokowi, ternyata kemampuan BPN mengeluarkan sertifikat tanah hanya 500 ribu per tahun. Jokowi pun mendorong BPN untuk lebih banyak menerbitkan sertifikat.

"BPN memang nggak tidur, kerja keras untuk menyelesaikan ini karena saya beri target, kerja itu harus pakai target, kalau nggak pakai target (bisa) 500 ribu (sertifikat per tahun) terus," kata Jokowi.

Akhirnya kini BPN bisa mengeluarkan sertifikat 10 juta per tahun. Hingga penghujung 2023, total sudah ada 101 juta sertifikat yang dipegang warga.

"Perkirakan saya kalau nggak ada Covid, pun rampung. Tapi Covid, (target) mundur. Mungkin mundur setahun, tahun 2025 selesai seluruhnya di tanah air, yang nyelesaikan biar presiden baru. Kurang sitik (sedikit), kurang dikit," jelasnya. (Seskab/Detikcom))


SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru