Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 31 Agustus 2025

Medan Zoo Terbengkalai dan Memprihatinkan: 70 Persen Kandang Rusak, Utang untuk Pakan

* Karyawan 5 Bulan Tidak Digaji
Redaksi - Kamis, 11 Januari 2024 09:00 WIB
448 view
Medan Zoo Terbengkalai dan Memprihatinkan: 70 Persen Kandang Rusak, Utang untuk Pakan
Foto: Kompas/Rahmat Utomo
RUSAK: Kondisi kandang Medan Zoo yang terlihat rusak, Rabu (10/1). 
Medan (SIB)
Kebun Binatang Medan atau Medan Zoo kini menjadi sorotan. Pasalnya, dalam 2 bulan, 1 harimau benggala dan 2 harimau Sumatera mati. Kondisi tempat yang tidak layak diduga menjadi pemicunya.

Untuk melihat kondisi Medan Zoo, wartawan menyambangi tempat yang beralamat di Kelurahan Simalingkar B, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan, Rabu (10/1). Baru pukul 15.00 WIB, suasana Medan Zoo tampak sepi. Hanya terlihat 8 pengunjung yang berada di sana.

Saat berkeliling Medan Zoo, kondisi kandang hewan begitu memprihatinkan, banyak yang rusak berat dan tidak bisa digunakan. Kandang tersebut berlumut dan ditumbuhi ilalang.

Lalu sebagian material bangunan seperti atap, hancur. Besinya pun berkarat.

Kondisi kandang yang dihuni satwa juga tak sedap dipandang mata. Selain kotor, pagar pembatas bolong-bolong dan banyak ditumbuhi rumput liar di dalamnya.

Kondisi kian parah dengan banyaknya hewan yang tampak kurus dan lemas. Mulai dari burung merak, orang utan, harimau benggala, rusa, bangau tong-tong, hingga elang.

Pihak Medan Zoo, melalui Kepala Urusan Pembukuan Arpan mengatakan, sekelumit masalah yang dialami Medan Zoo didasari krisis keuangan.

Pasca Covid-19, pengunjung Medan Zoo berkurang drastis. Keadaan ini memengaruhi proses pengelolaan Medan Zoo. "Sebelum Covid-19 pengunjung bisa 2.000 orang di hari libur, hari biasa 300-400 pengunjung, sekarang 30-50 orang di hari biasa, kalau hari Minggu sekitar 200-300 orang," ujar Arpan kepada wartawan di Medan Zoo.

Untuk keperluan pakan hewan, pihak Medan Zoo memerlukan biaya sekitar Rp 90 juta per bulan. Karena keadaan minim, kini Medan Zoo terpaksa berhutang.

"Kita berhutang sama vendor, makanan hewan pun belum dibayar, 4 bulan nunggak. Biaya makanan Rp 80-90 juta sebulan," katanya.

Krisis keuangan juga berdampak pada gaji karyawan Medan Zoo. Lima bulan gaji mereka tertunggak. "Sejak bulan 8 (kami belum gajian) karena gak ada duit, jangankan memperbaiki ini, bayar gaji kami aja belum," ungkap Arpan.

Meski begitu, pihaknya terus bekerja, karena hewan ini terus dirawat dan dijaga. Arpan juga membantah isu yang menyebut harimau Sumatera mati karena kekurangan makan. "Kalau satwa mati karena sakit, kalau dirawat tetap dirawat apalagi hewan buas walaupun (ada petugas yang) nggak hadir, kami dari struktural tetap memberi makan," ujarnya.

Tetapi untuk perbaikan kandang pihaknya angkat tangan, karena memang Medan Zoo tidak memiliki uang lagi. "Sudah nggak ada lagi pengunjung, sementara (kita) nggak ada duit, jumlah kandangnya 100 lebih, kalau dilihat hampir 50-70 persen rusak," ucap dia.

Terkait keadaan ini pihaknya berharap Pemko Medan mencarikan solusi atas persoalan.


Harimau Mati
Sementara itu, Manajer Medan Zoo Pernius Harefa mengakui, krisis keuangan yang dihadapi lembaga konservasi itu. Mereka tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan satwa dan operasional kebun binatang. Pada Desember 2023, misalnya, Medan Zoo hanya mendapat Rp 36 juta dari retribusi pengunjung. Padahal, untuk pakan saja butuh sekitar Rp 80 juta per bulan. Untuk gaji karyawan Rp 60 juta.

“Itu belum termasuk biaya pemeliharaan kandang, kebersihan, listrik, air, dan sebagainya,” kata Pernius, dikutip dari Kompas.id.

Biaya pakan paling besar adalah untuk satwa buas. Saat ini yang tersisa empat harimau sumatera dan enam harimau benggala. Sejak awal Desember, penyediaan pakan harimau itu dibantu oleh Perhimpunan Kebun Binatang se-Indonesia (PKBSI).

“Sudah empat bulan Medan Zoo terutang pakan. Jumlahnya sekitar Rp 300 juta. Karena itu, perbaikan kandang harimau yang sudah sangat mendesak belum bisa dilaksanakan. Musim hujan dalam beberapa bulan terakhir ini membuat kandang menjadi lembab dan tidak layak,” kata Pernius.

Salah satu penyebab krisis keuangan Medan Zoo, kata Pernius, adalah menurunnya jumlah pengunjung. (Kompas/d)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru