Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 06 Oktober 2025
Presiden RI 2024-2029

(Tetap Saja) Prabowo-Gibran !

* Anies-Cak Imin Hanya Menang di 2 Provinsi, Ganjar-Mahfud 0
Redaksi - Kamis, 21 Maret 2024 08:54 WIB
250 view
(Tetap Saja) Prabowo-Gibran !
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
FOTO BERSAMA: Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari (tengah) bersama jajaran Komisioner KPU foto bersama usai menandatangani berita acara rapat pleno penetapan hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2024 tingkat nasional di Ge
Jakarta (SIB)
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menyelesaikan rekapitulasi nasional perolehan suara Pilpres 2024. KPU menetapkan pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menjadi pemenang Pilpres 2024.
Hasil Pilpres 2024 tersebut ditetapkan berdasarkan berita acara KPU nomor 218/PL.01.08-BA/05/2024. Hasil Pilpres 2024 diumumkan langsung usai KPU merampungkan rekapitulasi nasional dan rapat pleno pada Rabu (20/3).
Hasil rekapitulasi KPU secara nasional ini terdiri atas perolehan suara di 38 provinsi dan 128 panitia pemilihan luar negeri (PPLN). Total keseluruhan suara sah nasional sebanyak 164.227.475.
Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU, Prabowo-Gibran unggul dengan suara sah sebanyak 96.214.691 dari total suara sah nasional.
Berikut perolehan suara nasional Pilpres 2024:
Anies-Cak Imin 40.971.906 suara, Prabowo-Gibran 96.214.691 suara, Ganjar-Mahfud 27.040.878 suara.
Pasangan Prabowo-Gibran pun unggul di 36 provinsi. Sedangkan pasangan Anies-Cak Imin unggul di 2 provinsi. Sementara Ganjar-Mahfud tidak ada menang di provinsi manapun.
Keputusan KPU Nomor 360 Tahun 2014 Penetapan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota secara Nasional dalam Pemilihan Umum Tahun 2024.
"Menetapkan Keputusan KPU tentang Penetapan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota secara nasional dalam Pemilihan Umum Tahun 2024," kata Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari di kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat.


HASIL PILEG
KPU RI juga telah menyelesaikan rekapitulasi hasil perolehan suara Pileg 2024. Hasilnya, KPU menetapkan PDIP meraih suara terbanyak.
Berdasarkan hasil rekapitulasi nasional, Rabu (20/3), PDIP meraih suara sebanyak 25.387.279. Hasil Pileg tersebut ditetapkan dalam Keputusan KPU tentang Penetapan Presiden dan Wakil Presiden, DPR RI, DPD, DPRD Tahun 2024.
Hasil rekapitulasi KPU tersebut terdiri atas perolehan suara di 38 provinsi dan 128 PPLN. Total surat suara sah keseluruhan sebesar 151.796.631 suara.
Sebagai informasi, PDIP berhasil mencatat hattrick sebagai partai politik pemenang pemilu. PDIP menjadi peraih suara terbanyak sejak Pemilu 2014, 2019 dan 2024.
Berikut total perolehan parpol di 38 provinsi:
1.PKB: 16.115.655 suara (10,61%),
2.Partai Gerindra: 20.071.708 suara (13,22%),
3.PDIP: 25.387.279 suara (16,72%),
4.Partai Golkar: 23.208.654 suara (15,28%),
5.Partai NasDem: 14.660.516 suara (9,65%),
6.Partai Buruh: 972.910 suara (0,64%),
7.Partai Gelora: 1.281.991 suara (0,84%),
8.PKS: 12.781.353 suara (8,42%),
9.PKN: 326.800 suara (0,21%),
10.Partai Hanura: 1.094.588 suara (0,72%),
11.Partai Garuda: 406.883 suara (0,26%),
12.PAN: 10.984.003 suara (7,23%),
13.PBB: 484.486 suara (0,31%),
14.Partai Demokrat: 11.283.160 suara (7,43%),
15.PSI: 4.260.169 suara (2,80%),
16.Partai Perindo: 1.955.154 suara (1,28%),
17.PPP: 5.878.777 suara (3,87%),
18.Partai Ummat: 642.545 suara (0,42%).


GAGAL LOLOS
Sepuluh partai politik gagal lolos ke DPR RI berdasarkan hasil Pileg 2024. Mereka adalah PPP, PSI, Perindo, Gelora, Hanura, Buruh, Ummat, PBB, Garuda, PKN.
Mengacu pada Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, partai politik yang gagal meraup sedikitnya 4 persen suara sah nasional tidak dapat mengonversi suaranya menjadi kursi di Senayan.
Namun begitu, di atas kertas, boleh jadi masih ada peluang untuk partai politik yang sempat terbelah dualisme kepengurusan itu untuk membalikkan keadaan.
Selain itu, pihak-pihak yang berkeberatan dengan hasil Pemilu 2024 yang ditetapkan oleh KPU RI dapat mengajukan gugatan atau sengketa ke Mahkamah Konstitusi.
Jika mereka membawa bukti-bukti yang dianggap cukup ke MK, perolehan suara bisa berubah.


SIAPKAN GUGATAN
Ketua DPP PPP Achmad Baidowi atau Awiek mengaku terkejut lantaran PPP gagal memenuhi ambang batas untuk melaju ke Senayan. Awiek menyebut, hasil rekapitulasi KPU berbeda dengan hasil internal PPP.
"Tentu kami terkejut dengan hasil rekapitulasi secara bertentangan karena tidak sesuai berbeda dengan data internal kami," kata Awiek di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (20/3).
Meski begitu, Awiek mengatakan, pihaknya tetap menghormati proses yang telah berjalan di KPU. Dia menyebut pihaknya akan mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).
"Kami memiliki waktu tiga hari, setelah pengumuman resmi dari KPU untuk mengajukan gugatan Mahkamah Konstitusi," ujarnya.
"Dalam gugatan di Mahkamah Konstitusi, kami ingin mengembalikan suara PPP yang hilang," sambung dia.
Menurutnya, dari hasil rekapitulasi internal, PPP dapat mencapai 4,04% atau melampaui ambang batas parlemen sebesar 4%. Namun, kata dia, hasil perolehan suara KPU ternyata berbeda dengan hasil internal.
"Yang jelas data-data kami sangat lengkap dan ketika nanti menggugat ke Mahkamah Konstitusi semuanya akan kami lampiran bukti bukti tersebut," paparnya.
Awiek menuturkan ada selisih 100-150 ribu suara dari hasil internal PPP dan rekapitulasi KPU. Awiek memastikan pihaknya akan memperjuangkan selisih suara tersebut.
"Ada selisih sekitar 100 sampai 150 ribu suara. Dan kami ingin itu bisa membuktikan semua, di mana pergeseran-pergeseran suara itu. Tentu kami akan all out di Mahkamah Konstitusi," tuturnya.


RESPONS KAESANG
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendapat suara sebesar 2,806% berdasarkan hasil rekapitulasi KPU di seluruh provinsi. Ketum PSI Kaesang Pangarep mengatakan akan menyampaikan pernyataan resmi mengenai perolehan suara partainya itu di kantornya, Kamis (21/3).
"Besok di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) ya. Besok kumpul di DPP aja ya," kata Kaesang di kediaman Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (20/3).


SIAPKAN BANYAK HAL
Sementara itu, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengatakan tim hukumnya sudah siap menghadapi sengketa pemilu di MK nanti. Ganjar menyebut tim hukumnya telah melakukan persiapan.
"Kita sudah siap, sudah nyiapin banyak hal, tim hukum kita juga sudah siap. Maka kita akan ikuti proses, insyaallah semua temen-temen sudah menyiapkan dengan baik," ujar Ganjar di Posko Pemenangan Ganjar Mahfud, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakpus, Rabu (20/3).
Kemudian Ganjar menyebut langkah hukum ini belum bisa memberi tahu kapan akan dibeberkan ke publik. Dia mengaku akan mengikuti jadwal dari MK.
"Tinggal nanti timingnya kapan, waktunya kapan, respons respons itu akan kita berikan," ujarnya.
"Insyaallah, ya sesuai jadwalnya MK, kita ikut aja. Pak Mahfud paling ndak punya pengalaman di sana," imbuhnya.


TERIMA
Sementara itu, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengatakan menerima hasil penghitungan suara Pemilu 2024 yang dilakukan oleh KPU.
Dia menyampaikan itu usai KPU mengumumkan hasil penghitungan suara Pemilu dan Pilpres 2024.
"Partai NasDem menyatakan menerima hasil Pemilu 2024 yang telah dilaksanakan pada tanggal 14 Februari, baik pemilu legislatif maupun pemilihan presiden dan wakil presiden," ucap Paloh saat konferensi pers di NasDem Tower, Jakarta, Rabu malam (20/3).
Partai NasDem juga mengucapkan selamat kepada seluruh parpol peserta pemilu legislatif dan juga 3 paslon capres-cawapres.
Tak ketinggalan, dia pun mengucapkan selamat kepada Prabowo-Gibran yang dinyatakan memenangkan Pilpres 2024.
"Nasdem mengucapkan selamat kepada Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang pilpres 2024," ucap Paloh.
Surya Paloh mengungkap langkah NasDem selanjutnya.
"Untuk bergabung dengan pemerintahan baru saya pikir bukan prioritas utama bagi NasDem," ujar Surya Paloh.
Menurutnya, tak masalah bergabung atau tak bergabung dengan pemerintahan baru. Ia menegaskan sekali lagi bahwa hal itu bukan prioritas NasDem.
"Kemungkinan tetap bergabung maupun tidak bergabung, sama posisinya hari ini. Jadi ini saya ingin pertegas tidak merupakan prioritas untuk segera bergabung," jelas Surya Paloh.
Surya Paloh berharap pemilu tahun ini menghasilkan pemerintahan yang baik.
"Harapan dari NasDem tentu Pemilu ini kita harapkan menghasilkan pemerintahan yang solid, yang mantap, untuk menjalankan roda administratif pemerintahan," sambungnya. (Detikcom/Kompas/CNNI/d)


SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru