Medan (SIB)
Syukuran HUT ke-54 Koran Sinar Indonesia Baru (SIB) berlangsung meriah, di lantai 3 Kantor SIB Medan, Sabtu (31/5). Acara semakin meriah pula dengan hadirnya Kapolda Sumut (
Kapoldasu) Irjen (Pol) Agung Setya Imam Effendi dan pemimpin muda
Bobby Nasution (
Wali Kota Medan) yang memenuhi undangan SIB.
Turut juga hadir, tokoh masyarakat Dr RE Nainggolan MM, Ketua BPD Gapensi Sumut Sanggam SH Bakkara, anggota DPRD Sumut terpilih Landen Marbun SH, politisi Sumut Ir Parlaungan Simangunsong, Sekda Medan Topan Obaja Ginting, James Simorangkir, Arifin, dan Barry Simorangkir.
Acara syukuran HUT ini menjadi tonggak sejarah baru dalam perkembangan SIB ke depan dengan diluncurkannya Jaringan Berita SIB yang akan dipopulerkan dengan SNN (
SIB News Network).
SNN akan menaungi Koran SIB dan e-paper, media online harianSIB.com dan Podcast SIBlah, yang berselancar di berbagai platform digital seperti Facebook, Instragram, Twitter, WhatsApp Channel, dan YouTube.
Peluncuran SNN itu dilakukan dengan pemukulan gendang Tagading oleh Pemimpin Umum SIB Ir GM Chandra Panggabean,
Kapoldasu Agung,
Wali Kota Medan Bobby, RE Nainggolan, Komisaris Utama SIB GM Intan Panggabean dan Wakil Pemred III, Anton Panggabean, mewakili wartawan dan karyawan SIB.
Seusai pemukulan Tagading,
Kapoldasu dan
Wali Kota Medan didaulat untuk menarik selubung layar televisi sebagai peluncuran SNN sekaligus dimulainya penayangan acara HUT SIB secara langsung (live streaming) di semua jaringan pemberitaan SNN.
AJAK MEMBANGUN
Kapoldasu dalam sambutannya mengucapkan selamat
HUT ke-54 SIB dan mengungkapkan rasa bangga atas hadirnya SNN yang menunjukkan Harian SIB tetap eksis dan mengikuti perkembangan media.
"Kita saat ini sedang menjalani hidup baru di tengah SNN yang sekarang. Cara kita kali ini, bagaimana media bisa survive dari waktu ke waktu," ujar Agung sembari mengatakan media memang harus beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, jika tidak, akan digilas perubahan tersebut.
Agung mengatakan sangat bangga dengan Harian SIB dengan karya-karyanya sebagai bagian literasi yang memberi pengetahuan pembacanya.
"Harian SIB menyajikan informasi dan berita-berita yang menyegarkan serta diperlukan dalam hidup ini," sebutnya.
Lanjutnya, saat ini kebutuhan masyarakat akan informasi sangat tinggi sehingga tidak heran jika membaca berita lebih didahulukan dari yang lain.
"Kita melihat fenomena besarnya kebutuhan atas informasi. Saat ini, sebelum dan sesudah tidur yang dibuka dahulu hand phone atau gadget untuk membaca berita," ujarnya sembari menyebut dengan melihat hal tersebut, informasi berita dari media sangat dibutuhkan saat ini.
Begitupun,
Kapoldasu mengingatkan agar bijak dalam memilih berita yang akan dibaca agar tidak merusak pemikiran.
"Saat ini kita harus tentukan berita yang dibaca agar tidak salah sehingga merusak pemikiran kita," tandasnya.
Kapoldasu Agung pun mengajak SIB untuk bersama-sama membangun Kota Medan dan Sumatera Utara.
"Harian SIB tidak terpisahkan dari denyut Kota Medan dan denyut Sumatera Utara. Saya sebagai bagian dari Sumatera Utara ingin bersama-sama mengajak bagaimana membangun Sumatera Utara," ujar
Kapoldasu.
Agung mengajak agar Sumatera Utara bisa unggul di segala hal dengan membangunnya dari informasi yang benar dan data yang valid.
"Dengan kiat-kiat yang terbaik dalam hidup untuk membangun Kota Medan dan Sumatera Utara, seperti halnya SNN yang hadir saat ini mempermudah memperoleh informasi," ucapnya.
Menurut Agung, kepolisian tidak terpisahkan dari perjalanan Harian SIB untuk menjaga persatuan dan membangun kemajuan Kota Medan dan Sumatera Utara.
"Kami berharap Harian SIB bisa memberi feedback, masukan bahkan kritikan untuk perbaikan kepolisian," tandasnya.
Kapoldasu juga menyampaikan agar ke depan bisa bersama Harian SIB berjalan membangun Kota Medan dan Sumatera Utara dari kondisi saat ini untuk maju luarbiasa di masa mendatang.
LEGITIMASI SDM KEPOLISIAN
Pada kesempatan itu, Agung juga menekankan pentingnya sumber daya manusia (SDM) bagi personel pengayom masyarakat Kota Medan untuk mendapatkan legitimasi bagi kepolisian.
Menurut Agung, legitimasi tidak ada dengan sendirinya. Untuk mendapatkan legitimasi dengan karya nyata kepolisian yang mampu memberikan keamanan, kenyamanan dan keadilan yang bukan sekadar keadilan di kertas kepolisian.
"Legitimasi bukan diperoleh dengan peraturan dan perundang-undangan saja namun dengan terus mewujudkan keadilan, kenyamanan dan keamanan agar dapat dirasakan masyarakat," ucapnya.
Agung menyebut legitimasi tidak terlepas dari kemampuan SDM personel yang bertugas sebagai pengayom masyarakat.
"Saya menurunkan 253 petugas patroli untuk kota Medan. Saya evaluasi selama setahun. Hasilnya saya mengganti 143 personel untuk memperbaiki kualitas pelayanan patroli," jelasnya.
Menurut
Kapoldasu, hal itu dilakukan untuk memastikan dalam pelayanan, mobil patroli saja tidak cukup namun yang terpenting personelnya mampu memberi pengayoman.
"Hasilnya, setelah menekankan SDM tersebut, keluhan-keluhan yang datang ke kepolisian sudah berkurang. Dan (hasilnya) yang datang adalah laporan personel ikut serta shalat dengan warga di masjid," sebutnya dengan rasa lega.
"Kami akan terus memperbaiki SDM kepolisian dari waktu ke waktu," ujar Agung berikrar.
PENGAGUM
Di bagian lain sambutannya,
Kapoldasu Agung mengakui pengagum tugu Harian SIB yang terletak di bundaran Jalan Gatot Subroto Medan.
"Saya termasuk pengagum Tugu Jam SIB. Jika hari Sabtu, Minggu, saya bersepeda minta difoto di situ," ujar Agung sambil menunjuk ke arah foto tugu jam SIB yang ada di latar belakang panggung. Spontan saja, pengakuan Agung mendapat sambutan tepuk tangan dari seluruh hadirin.
Semoga Harian SIB tetap menjadi ikon kota Medan dengan berita-berita yang hidup, menyegarkan, menyenangkan dan menghibur namun harus aktual, berimbang dan jauh dari hoaks, seru Agung sambil menyebut peran media harus menjadi pemverifikasi suatu masalah.
Usai memberikan kata sambutan,
Kapoldasu menerima plakat dari Pemimpin Umum Harian SIB, disaksikan Pemimpin Usaha SIB Netty Vera Megawati Panggabean, Pengusaha Bus Cv Makmur Maja Hutapea bersama istri GM Intan Br Panggabean, Ny Marulam Panggabean Br Tobing, Ny Windu Panggabean, ratusan karyawan dan undangan lainnya.
KEBEBASAN PERS
Pada kesempatan itu,
Bobby Nasution menyinggung tentang kebebasan pers. Pada Hari Pers Nasional tahun 2022 lalu di Medan, Presiden Jokowi waktu itu berpesan kalau saat ini bukan lagi soal kebebasan pers. Tapi bagaimana insan pers bisa menyajikan berita yang valid. Bukan hoaks!
Perayaan HUT ke-54 ini tidak lepas karena pembaca setia SIB maupun yang tidak suka dengan SIB, yakin kalau koran ini hampir tidak ada menyajikan berita-berita hoaks. Saya yakin dan berkeinginan dan seterusnya bisa merayakan ulang tahun Harian SIB, bukan hanya ke 54 tahun, bukan ke 55 tahun, mungkin sampai generasi berikutnya sampai umur ratusan tahun, harapnya.
PERTAHANKAN TUGU SIB
Sementara itu,
Wali Kota Medan Bobby Nasution dalam sambutannya juga menyinggung tentang tugu SIB. Menantu Presiden Joko Widodo ini tegas mengatakan bahwa Pemko Medan tetap mempertahankan tugu SIB sebagai ikon Kota Medan. Hal itu dibuktikan kalau tugu SIB tersebut sudah direnovasi lebih cantik lagi.
Bobby Nasution berterima kasih kepada Harian SIB karena telah ikut mempercantik Kota Medan dengan membangun tugu jam SIB. Dia mengaku agak berdebar ketika akan merenovasi tugu SIB yang sudah dibangun Pendiri SIB, DR GM Panggabean (alm), pada tahun 1995. Ada beberapa desain yang diajukan, mulai dari meratakan bangunan lama (membangun ulang), kemudian alternatif lain desain menambah tinggi tugu tanpa harus menghancurkan seluruh tugu dan desain hanya mengganti jam dari analog menjadi digital.
"Pada saat kami rapat, sebenarnya banyak yang setuju kalau tugu dibangun ulang. Apalagi arsiteknya menunjukkan desain luar biasa, karena banyak yang bisa dimanfaatkan dari lahan tersebut," kata
Bobby Nasution.
Tapi, lanjut Bobby, karena tugu SIB sudah menjadi ikon Kota Medan, karena kalau dihancurkan, itu sama saja Pemko Medan menghancurkan ikonnya sendiri. "Inilah yang menjadi PR kami, lebih penting mana, enak dipandang tapi ikon kita hilang atau tetap kita pertahankan dengan suatu keyakinan, bisa direvitalisasi tanpa menghilangkan ikon Kota Medan itu sendiri," terang wali kota.
Ketika hendak merevitalisasi tugu SIB, kata Bobby, Pemko Medan melalui Dinas Sumber Daya Air Bina Marga Bina Konstruksi (SDABMBK) yang kala itu dipimpin Topan Ginting (sekarang Pj Sekda Medan) merupakan salah satu tim perancang revitalisasi tugu SIB.
"Waktu kami (Pemko) sowan ke Harian SIB, kami menyampaikan bahwa tugu SIB akan dihancurkan karena mau dibangun ulang. Pihak Harian SIB waktu itu setuju kalau itu dibongkar. Karena pihak SIB setuju, justru jadi kami yang berpikir supaya tidak dibongkar. Alhamdulillah, tugu SIB sudah direnovasi, tapi masih ada sedikit yang perlu dibenahi. Mudah-mudahan tetap menjadi ikon Kota Medan dengan pembaharuan yang ada," ungkap Bobby.
Hadirnya tugu SIB di Kota Medan sejak tahun 1995 menurut Bobby menjadi pembelajaran bagi dia. Karena dibangun untuk memperindah tatanan Kota Medan dan bangunannya sangat luar biasa. Karena untuk membangun ikon Kota Medan, tugu SIB dibangun DR GM Panggabean tidak asal-asalan. "Di mana pelajarannya saya ambil? Harian SIB memberi hadiah kepada Pemko dan masyarakat Kota Medan tidak dengan barang "ecek-ecek". Pemimpin Harian SIB juga menjalankan usahanya di Harian SIB ini dengan tidak main-main," ungkapnya.
Bobby Nasution pun menyinggung ulos yang disematkan RE Nainggolan kepada Pemimpin Umum Harian SIB dengan ulos yang jenisnya jarang diketahui masyarakat luas. Maka pantaslah ulos itu diberikan sebagai ucapan terima kasih masyarakat yang diwakili RE Nainggolan kepada Harian SIB yang ikut memperindah Kota Medan dengan kehormatan tinggi yang disampaikan melalui ulos.
APRESIASI
Dalam sambutan Pemimpin Umum SIB, Ir GM Chandra Panggabean mengatakan, Kapolda Sumut merupakan tonggak sejarah diluncurkannya
SIB News Network dan Podcast SIBlah. Kapolda tampil sebagai narasumber pertama dalam Podcast SIBlah.
"Hari ini merupakan catatan sejarah bagi Harian SIB, sebab Pak Kapolda Sumut ikut melaunching peluncuran
SIB News Network dan Pak Kapolda juga sebagai narasumber yang pertama saat peluncuran Podcast SIBlah 9 Mei 2024 lalu," tandas Chandra.
Segenap jajaran redaksi, wartawan dan karyawan Harian SIB menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya terhadap orang nomor satu di jajaran Polda Sumut tersebut.
GM Chandra juga mengapresiasi kinerja
Wali Kota Medan yang tetap mempertahankan tugu jam SIB sekaligus mempercantiknya sebagai ikon Kota Medan.
Kami sangat bangga terhadap tugu SIB itu yang telah menjadi salah satu ikon Kota Medan yang tertera di Wikipedia. Dan yang paling membanggakan kami, Pak
Wali Kota Medan telah mempercantik tugu jam SIB menjadi sangat luar biasa, ujar Chandra dan disambut riuh tepuk tangan seluruh hadirin.
Atas kebijakan tersebut, sebagai penghargaan dan penghormatan yang tertinggi, Chandra Panggabean mengajak seluruh hadirin berdiri sembari memberikan applause dan tepuk tangan yang meriah kepada
Bobby Nasution. Inilah salah satu alasan pihaknya mengundang
Wali Kota Medan.
Chandra juga membeberkan sekilas sejarah dibangunnya tugu jam SIB tersebut pada tahun 1995 yang dikaitkan dengan peringatan HUT ke 50 tahun Kemerdekaan RI dan HUT SIB ke 25 tahun.
"Tugu jam SIB itu dibangun pada tahun 1995 dan dalam kurun waktu 5 tahun berfungsi dengan baik. Setelah itu, ada saja yang mengalami kerusakan dan banyak terjadi pencurian, terutama kabel-kabel listrik dan barang berharga lainnya," ujarnya.
Tapi setelah
Bobby Nasution memimpin Kota Medan, tambahnya, tugu jam SIB tersebut menjadi perhatian dan selanjutnya mempoles dan mempercantiknya kembali dengan luar biasa, tanpa menghilangkan keasliannya.
"Atas dasar itu semuanya, kami menyampaikan banyak terimakasih dan sebagai pemimpin muda, Pak
Bobby Nasution kami doakan diberi kesehatan dan kekuatan untuk mencapai karier yang lebih tinggi lagi dalam memimpin masyarakat Sumut," ujar Chandra.
Bahkan Ketua Pemrakarsa Pembentukan Provinsi Tapanuli ini yakin
Bobby Nasution akan menjadi pemimpin di Sumut dan hal itu telah dibuktikannya dengan ketegasan dan kegigihannya membenahi serta membangun Kota Medan.
TERIMAKASIH KEPADA PEMBACA
Sebelumnya, Chandra Panggabean juga menceritakan sejarah berdirinya Harian SIB pada 9 Mei 1970 yang didirikan orang tuanya DR GM Panggabean dan ibu Ny Ramlah Br Hutagalung.
"Setelah mengarungi berbagai gelombang dan tantangan di tengah persaingan media, akhirnya sampai ke usia ke 54 tahun Harian SIB. Terus berkibarnya Harian SIB ini bukan karena kehebatan kami menggerakkannya, tapi karena kesetiaan para pembacanya, baik dari unsur masyarakat maupun pemerintahan," ujar Chandra.
Berkaitan dengan itu, tambahnya, seluruh keluarga besar Harian SIB menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada seluruh pembaca SIB dan unsur pemerintahan, sebab SIB menyadari, atas dukungan semua pihak, termasuk Pemko Medan, SIB bisa mencapai usia yang ke 54 tahun.
"Kepada jajaran wartawan Harian SIB saya beri motivasi agar koran yang kita cintai ini bisa semakin berkembang ditengah banyaknya gelombang persaingan media, di tengah majunya teknologi informasi," katanya.
Hasilnya sangat menggembirakan, dalam waktu dua bulan tersebut, Harian SIB berhasil membangun SNN.
HARAPAN KEPADA AGUNG DAN BOBBY
Sementara itu, RE Nainggolan juga menyampaikan apresiasinya kepada
Kapoldasu Agung atas peran-sertanya menciptakan keamanan dan ketertiban di Sumut menjelang Pileg dan Pilpres hingga saat ini.
"Sungguh sangat luar biasa peran Pak Kapolda menjaga situasi keamanan di daerah ini. Kita melihat, Pak Kapolda tidak letih-letihnya turun ke lapangan menjelajahi seluruh wilayah Sumut demi terciptanya keamanan dan ketertiban masyarakat di Sumut," katanya.
Teristimewa telah suksesnya Pileg dan Pilpres pada Pemilu 2024. Hal ini dipastikan sangat besar andil Kapolda Sumut guna menjaga ketentraman masyarakat, sehingga seluruh daerah tetap tercipta rasa nyaman dan aman.
Di akhir sambutannya, RE Nainggolan menyampaikan umpasa (pepatah dalam bahasa Batak) kepada
Kapoldasu Agung, yang intinya mendoakan Agung kelak segera mendapatkan bintang tiga (Komisaris Jenderal Polisi).
Sementara terhadap
Wali Kota Medan, Bobby, RE Nainggolan menyampaikan harapannya agar semakin eksis dan berkembang memimpin masyarakat daerah ini dengan berbagai program-program yang telah dilaksanakan dan yang akan dirancang.
"Saya baca di media, Pak Bobby kelihatannya akan maju mencalonkan diri menjadi calon Gubernur Sumut dan kabarnya Partai Gerindra sudah siap mendukung bersama Partai Amanat Nasional (PAN)," ujar RE Nainggolan sembari menambahkan, dengan dukungan kedua partai tersebut dipastikan telah memenuhi syarat untuk mengusung satu pasangan Balon Gubernur/Wakil Gubernur Sumut.
"Kita semua tentu berharap kiranya Sumut akan semakin eksis, dengan catatan Medan juga akan semakin berkembang," tegas RE Nainggolan sembari memuji
Bobby Nasution yang saat menghadiri HUT SIB mengenakan pakaian bermotif ulos Batak Toba.
Bobby Nasution seperti Raja Adat Batak hari ini, dipadukan dengan baju yang cantik.
RE kemudian menyampaikan rasa bangganya terhadap kinerja
Wali Kota Medan dengan berbagai kegiatan dan program kerja yang telah dilakukannya, seperti pembangunan Stadion Teladan yang sedang berlangsung, pembangunan fly over, under pass, pembenahan Lapangan Merdeka, Jalan Kesawan yang sudah terlihat indah.
"Semua pembangunan itu bisa serentak dilakukan, karena kegigihan Pak Wali Kota menghubungi berbagai pihak termasuk kementerian di Jakarta, guna membantu penganggarannya," ujar RE sembari menambahkan, dua atau tiga tahun ke depan, dipastikan Medan akan jauh lebih dahsyat dan cantik.
BANGGA
Menanggapi syukuran HUT SIB , RE Nainggolan menceritakan, banyak orang beranggapan setelah DR GM Panggabean dipanggil Tuhan pada 20 Januari 2011, SIB akan tenggelam. Tapi ternyata terus berkibar dan berkembang di tengah-tengah persaingan media di era digital saat ini.
Di sisi lain, RE menceritakan sekilas tentang pertanyaannya kepada DR GM Panggabean di masa awal pemerintahan orde baru terkait dengan motto Koran SIB yang berbunyi "Untuk Demokrasi Persatuan dan Pembangunan". Tapi jawaban GM Panggabean pada saat ini hanya dibalas dengan senyuman.
"Tapi saya berkesimpulan, pasti tujuannya SIB itu miliknya semua orang, sebab Demokrasi Persatuan dan Pembangunan saat itu sepertinya menggambarkan tiga fusi partai politik, yakni PDI (demokrasi), PPP (persatuan) dan Golongan Karya (pembangunan). Mungkin maksud Pak GM, SIB itu dibaca oleh semua kalangan tanpa terkecuali, baik pecinta PDI, PPP dan pecinta Golkar," katanya.
RE Nainggolan pun mengapresiasi langkah putra-putri DR GM Panggabean yang berbagi tugas mengelola sekaligus memajukan Harian SIB ini. Dan inilah hasil kerja bersama itu telah terlihat dengan peluncuran SNN dan Podcast SIBlah.
Usai menyampaikan sambutan, RE Nainggolan sebagai Tulang (paman) memberikan ulos kepada keturunan GM Panggabean yang diterima GM Chandra mewakili keluarga. (**)