Sabtu, 05 Oktober 2024

Data PDN 2021-2024 Dijual Rp1,98 M di Situs Gelap

Wilfred Manullang - Selasa, 02 Juli 2024 13:57 WIB
198 view
Data PDN 2021-2024 Dijual Rp1,98 M di Situs Gelap
(Istockphoto/ Gangis_Khan)
Ilustrasi. Data-data yang diklaim dari PDN dijual di forum gelap.
Jakarta (harianSIB.com)
Akun yang rutin mempublikasikan bocoran-bocoran data, @FalconFeedsio, menyebutkan data kementerian, mulai dari data NIK hingga akun bank diretas, dijual di situs 'gelap' BreachForums.

Dalam unggahannya tertulis bahwa data-data Kominfo periode 2021 hingga 2024 yang didapat dari Pusat Data Nasional (PDN) tersebut dijual dengan harga US$121 ribu atau sekitar Rp1,98 miliar.

"Data Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia untuk Dijual," tulis akun aptikakominfo tersebut dikutip dari CNN Indonesia, Selasa (2/7/2024).

Baca Juga:

"Data pribadi, sistem keamanan lisensi perangkat lunak, dan dokumen kontrak dari Pusat Data Nasional (PDN) dari tahun 2021 hingga 2024 dijual dengan harga U$121.000," tambahnya.

Akun tersebut juga mengatakan penjahat siber yang membuat unggahan di Breachforum melampirkan data sampel yang mencakup informasi lisensi perangkat lunak, Nomor Induk Karyawan, hingga rincian akun bank.

Baca Juga:

Unggahan di BreachForums itu berbahasa Inggris. Namun, beberapa istilah masih memakai kata-kata lokal, contohnya, 'personalia', 'lisensi', 'kontraktual', hingga 'pusat data nasional' sebagai penjelasan dari PDN.

Tidak diketahui apakah data yang diklaim milik Kominfo ini berkaitan dengan insiden Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya yang beberapa waktu lalu mengalami serangan ransomware.

Sebelumnya, PDNS 2 lumpuh sejak 20 Juni akibat serangan ransomware atau teknik peretasan dengan membobol sistem dan mengunci data-data yang ada di dalamnya.

Akibat serangan ini, sebagian besar data di pusat data yang dihuni 282 institusi pemerintah pusat dan daerah ini terkunci dan tak bisa dipulihkan hingga kini.

Pemerintah menyebut pelaku meminta tebusan US$8 juta atau sekitar Rp131,8 miliar buat membuka kuncinya. Namun, Kominfo mengaku tak akan membayar tebusan itu.

Kominfo pun menegaskan pusat data yang diretas adalah PDNS 2, bukan PDN yang saat ini masih dalam tahap pembangunan di Cikarang. (*)

Editor
: Wilfred Manullang
SHARE:
komentar
beritaTerbaru