Medan (SIB)Kapolda Sumut,
Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto berkunjung ke
Harian Sinar Indonesia Baru (SIB) Jalan Brigjen Katamso, Medan, seperti dilansir Harian SIB, Selasa (13/8) sore.
Kedatangan Kapoldasu yang didampingi Kabid Humas Kombes Pol Hadi Wahyudi itu disambut langsung oleh Pemimpin Umum Harian SIB
Ir GM Chandra Panggabean, Penanggung Jawab Harian SIB Victor Siahaan SH MHum, Wakil Pemred 2 Sumba Simbolon ST, Wakil Pemred 3 Anton Panggabean SE MSi dan Pemred SIB Online Bantors Sihombing MSI, di ruang Pemimpin Umum Harian SIB.
Pada kesempatan itu
Ir GM Chandra Panggabean menyampaikan terimakasih kepada Kapoldasu atas kunjungannya ke Harian SIB. "Kita memiliki platform seperti podcast, tiktok, instagram dan lainnya, dan kita mengikuti perkembangan jaman," katanya.
Baca Juga:
Pemimpin Umum mengungkapkan ini dapat diartikan sebagai bentuk sinergitas yang dibangun kepolisian dan media guna kemajuan masyarakat.
"Selamat bertugas di Sumut Pak Kapoldasu. Ini bukanlah mudah sebenarnya. Tapi yang biasanya bertugas di Sumut ini bintangnya akan bersinar terus. Tidak sedikit yang dari sini menjadi Kapolri. Tantangan Pak Kapolda sangat berat sekarang, apalagi menjelang PON XXI dan Pilkada dengan 2500 TPS. Selain pengamanan TPS, tentunya tantangan yang dihadapi secara nasional," ujar GM Chandra Panggabean.
Baca Juga:
Lanjut Pemimpin Umum, bahwasanya dia dengan Kapolda abang beradik, sebab mertua dari Pak Kapolda Boru Hutagalung, sementara istri dari almarhum Pak GM Panggabean yang tak lain ibunda saya juga Boru Hutagalung.
"Jika Bapak Kapolda Sumut ingin ditabalkan jadi marga Panggabean, semuanya bisa disiapkan. Karena di sini tokoh-tokoh marga Panggabean banyak dan siap "Mangamai" (menjadi orangtua angkat)," harap GM Chandra Panggabean.
Menanggapi hal itu, Irjen Pol Whisnu mengisahkan sewaktu menikahi istrinya Boru Silalahi, dia saat itu belum ada uang dan sedang melaksanakan PTIK.
Kapolda sempat bertanya kepada Inang (mertuanya), mau punya rumah tapi aman atau adat dulu. Mertua justru memilih pilihan yang pertama.
"Saya belum pernah bertugas di Sumut, namun setengahnya saya sudah berdarah Batak dan sudah tahu caranya mengatur orang Batak. Sudah 24 tahun saya berumahtangga dengan orang Batak, kalau lagi diam begini cara mengatasinya. Tapi Puji Tuhan, sampai 24 tahun ini kami nikah amanlah walaupun banyak tantangan karena dua budaya yang berbeda, saya halus istri keras tapi satu rasa. Hal yang bagus gimana kami membuat keluarga ini harmonis. Anak kami ada 3, dan no 1 dan 2 kembar. Satu di negara Inggris kuliah di salah satu universitas, dan bulan depan pulang ke Indonesia. Satu lagi anak saya dokter di Semarang. Yang paling kecil SMA kelas 1 di Methodis 3 Medan," ungkapnya.
Irjen Pol Whisnu melanjutkan, ada dua agenda besar di Sumatera Utara, yakni terkait PON XXI dan Pilkada 2024 yang menjadi prioritas bersama.
Agenda ini juga termasuk prioritas Pj Gubernur Sumut dan Kapolda Sumut yang baru. Prioritas lainnya yakni masalah geng motor, begal dan peredaran narkoba di Sumut.
"Bagaimanapun kita menginginkan pesta demokrasi dengan murni walaupun kendala semakin banyak sekarang, di antaranya masalah ekonomi dan budaya untuk memilih pemimpin. Kita tekankan Pilkada 2024 dilakukan dengan gembira, tidak ada tekanan, hoax dan money politic," tegas Kapolda.
Lanjutnya, Polri sekarang juga sedang menyoroti masalah geng motor dan tawuran. Pihaknya tahu itu bukanlah hal yang mudah. Penanganan curat, curas dan curanmor (3C) juga itu menjadi tugas pokoknya.
"Tugas pokok Polri dijelaskan pada Pasal 13 Ayat 1, yakni isinya memelihara keamanan serta ketertiban masyarakat. Saya sudah berkoordinasi dengan Pj Gubernur Sumut, Bapak Pangdam I/BB agar bersama-sama menjalankan fungsinya masing-masing untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat serta hadir di tengah-tengah masyarakat," jelasnya.
Lebih lanjut disampaikan Kapolda, selama ini pada pukul 00.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB sering terjadi aksi begal, pembacokan dan geng motor. Jadi Kapolda memerintahkan kepada anggota mulai jam itu melakukan patroli di lokasi yang dianggap rawan.
Dalam patroli itu dia juga menurunkan pasukan Brimob. Whisnu memastikan seluruh anggota sudah siap berpatroli dengan kekuatan besar. Dia ingin memberikan rasa aman kepada masyarakat saat keluar malam.
"Dengan keamanan yang terbentuk akan memajukan UMKM. Akan memajukan kedai kopi dan jajanan makanan yang terkenal di Sumut. Sebab dengan penjagaan, jam berapapun masyarakat Medan atau luar yang datang akan merasa aman. Sedih saya mendengarnya jika ada yang mengatakan jangan keluar malam, nanti dibegal," terangnya.
Masih kata Irjen Pol Whisnu, masalah pengedar dan distributor narkoba, akan dihajar dengan keras. Jika pengguna harus direhabilitasi. Masalah bandar narkoba ini ada yang menjaganya, itu harus dihajar dengan keras. Contoh misalkan begal, korbannya 1 atau 2 orang. Kalau sabu 1 Kg, korbannya ribuan orang. Jangan seperti di luar negeri sana, seperti zombi masyarakatnya karena narkoba.
"Saya pernah mengatakan kepada anggota saya Polri, yang menangkap barang bukti narkoba seperti sabu jangan sampai ditukar dengan tawas, akan saya pidanakan dengan ancaman 4 tahun penjara dan akan dikenakan Pasal Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Kalau ada barang bukti harus disimpan ke Diktorat Tahti. Akibat yang ditimbulkan bandar narkoba hancur semua generasi bangsa ini serta timbul segala kejahatan. Pelaku begal dan geng motor saat ditangkap dan dites urine sama anggota kita, mereka positif menggunakan narkoba," pungkasnya sembari menambahkan lakalantas sejak Januari hingga Juli 2024 di Sumut ini yang meninggal ada sekitar 800 orang, dan saat di tes para korban itu telah dipengaruhi narkoba.
Selanjutnya
Ir GM Chandra Panggabean didampingi Victor Siahaan dan Anton Panggabean "mangulosi" Kapolda Sumut.
"Ulos ini merupakan budaya tertinggi di suku Batak. Dan Ulos Ragi Hotang juga ulos tertinggi dari puluhan ulos yang ada. Ini diberikan kepada pemimpin sebagai doa dan harapan dari Tuhan agar Kapolda diberkati dan diberi kemudahan dalam melaksanakan tugas pengaman bagi masyarakat Sumut," sebut Pemimpin Umum yang dilanjutkan dengan kata "umpasa" yang yang disampaikan Victor Siahaan. (**)