Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 15 Juni 2025

Jetstar Asia Berhenti Beroperasi Permanen 31 Juli 2025

Redaksi - Kamis, 12 Juni 2025 12:21 WIB
142 view
Jetstar Asia Berhenti Beroperasi Permanen 31 Juli 2025
Getty Images/Lisa Maree Williams
Maskapai bertarif rendah Jetstar Asia (dengan kode penerbangan 3K) secara resmi mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan seluruh operasinya secara permanen mulai 31 Juli 2025.
Jakarta(harianSIB.com)

Maskapai penerbangan Jetstar Asia dengan kode penerbangan 3K berhenti beroperasi secara permanen pada Kamis (31/7/2025) mendatang.

Jetstar Asia merupakan anak usaha Qantas Group yang melayani penerbangan bertarif rendah di kawasan Asia.

Baca Juga:

"Keputusan tersebut mengikuti tinjauan ekstensif dan cermat terhadap Jetstar Asia yang semakin ditantang oleh kenaikan biaya dan persaingan di wilayah yang dioperasikannya," tulis Jetstar Asia di laman resminya, dikutip Kompas.com pada Kamis (12/6/2025).

Penyebab Jetstar Asia tutup meliputi meningkatnya biaya bahan bakar, tarif bandara yang tinggi, biaya keamanan, dan persaingan kuat antar-maskapai di kawasan Asia.

Baca Juga:

Jetstar Asia memulai penerbangan pertamanya pada 2004 di Bandara Internasional Changi Singapura.

Meski telah lama beroperasi, Jetstar Asia hanya melaporkan keuntungan selama enam tahun dari total 20 tahun penerbangannya.

Jetstar Asia diperkirakan akan membukukan kerugian sebesar 35 juta dolar Australia atau sekitar Rp 369 miliar sebelum bunga dan pajak.

Adapun dana yang dihasilkan Jetstar Asia sekitar 500 juta dolar Australia atau sekitar Rp 5,29 triliun akan digunakan untuk mendaur ulang ke bisnisnya di Australia dan Selandia Baru dengan memanfaatkan 13 pesawat.

Selain itu, Qantas juga mencatat kerugian sekitar 175 dolar Australia atau Rp 1,8 triliun imbas penutupan Jetstar Asia.

Terkait penumpang yang telah membeli tiket, pihak maskapai memberikan beberapa opsi.

"Pelanggan Jetstar Asia yang memiliki pemesanan pada penerbangan yang dibatalkan akan ditawarkan pengembalian uang penuh dan Grup Qantas akan berupaya untuk mengakomodasi kembali pelanggan ke maskapai penerbangan lain jika memungkinkan," kata CEO Qantas Group Vanessa Hudson dalam pernyataan resmi, dikutip Kompas.com, Kamis (12/6/2025).

Semua pelanggan dengan pemesanan perjalanan setelah penutupan Jetstar Asia akan dihubungi langsung dengan opsi pengembalian uang tunai penuh.

Adapun pelanggan dengan penerbangan dari maupun ke Australia atau bepergian antara Singapura, Bali, Manila dan Osaka, ditawari penerbangan alternatif dari Qantas Group, bila masih ada ketersediaan.

Editor
: Wilfred Manullang
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru