Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 29 September 2025

Polresta Padang Tangkap 9 Pelaku Perusakan GKSI Koto Tangah, Wakapolda Sumbar: Tak Ada Ruang Intoleransi!

Redaksi - Senin, 28 Juli 2025 21:37 WIB
10 view
Polresta Padang Tangkap 9 Pelaku Perusakan GKSI Koto Tangah, Wakapolda Sumbar: Tak Ada Ruang Intoleransi!
(harianSIB.com/Ist)
Polresta Padang berhasil mengamankan sembilan orang terduga pelaku perusakan rumah ibadah Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI) di Koto Tangah, Padang
Padang(harianSIB.com)
Polresta Padang berhasil mengamankan sembilan orang terduga pelaku perusakan rumah ibadah Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI) di Koto Tangah, Padang. Penangkapan ini dilakukan setelah tim kepolisian menerima laporan masyarakat dan segera melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Wakapolda Sumatera Barat, Brigjen Solihin, menegaskan bahwa identitas kesembilan pelaku tersebut sesuai dengan rekaman video yang beredar. Ia juga mengisyaratkan kemungkinan adanya pelaku lain yang masih dalam pengejaran.

"Yang sudah kita amankan sembilan orang, tentunya akan berkembang lagi. Sembilan orang ini adalah sesuai dengan apa yang ada di video," ujar Brigjen Solihin dalam keterangannya yang dibagikan, dikutip, Senin (28/7/2025).

Komitmen Tegas Lawan Intoleransi

Solihin menekankan komitmen Polda Sumbar untuk menindak tegas segala bentuk tindakan intoleransi antarumat beragama. Ia menegaskan bahwa pihak kepolisian tidak akan memberikan ruang bagi pelaku intoleransi di wilayah Sumatera Barat dan akan memproses hukum mereka sesuai aturan yang berlaku.

"Tidak ada ruang bagi pelaku intoleransi di wilayah Sumatera Barat. Kami akan menindak tegas dan memproses hukum para pelaku sesuai aturan yang berlaku," jelasnya.

Meskipun belum mengungkap secara detail kronologi perusakan, Brigjen Solihin memastikan bahwa penyidik masih terus mendalami kasus tindak pidana ini untuk mengungkap seluruh pihak yang terlibat.

Dalam kesempatan yang sama, ia mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi informasi yang belum jelas kebenarannya. Solihin menjamin proses hukum akan dilakukan secara profesional dan transparan.

"Jangan masyarakat gegabah, jangan masyarakat bertindak anarkis, semua ada hukum. Jadi siapa yang berbuat tentunya akan bertanggung jawab," tuturnya.

Ia menambahkan, "Kita adalah negara hukum, tentunya semua ada aturan hukum. Tidak bisa kita bertindak anarkis atau kemauan sendiri. Semua bisa dibicarakan, bisa dikomunikasikan."(**)

Editor
: Bantors Sihombing
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru