Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 21 September 2025

Petaka Makan Bergizi Gratis di Banggai, Ratusan Siswa Keracunan Massal Usai Santap Ikan Cakalang

Redaksi - Kamis, 18 September 2025 12:48 WIB
642 view
Petaka Makan Bergizi Gratis di Banggai, Ratusan Siswa Keracunan Massal Usai Santap Ikan Cakalang
Ist/SNN
Korban keracunan diduga akibat MBG dilarikan ke rumah sakit.

Banggai Kepulauan(harianSIB.com)

Niat pemerintah untuk meningkatkan gizi anak sekolah melalui Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) berakhir menjadi malapetaka di Kecamatan Tinangkung, Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. Ratusan siswa dari tingkat SD, SMP, hingga SMA dilarikan ke rumah sakit setelah diduga mengalami keracunan massal usai menyantap menu yang disediakan pada Rabu (17/9/2025).

Peristiwa yang seharusnya menjadi momen penambah gizi ini berubah menjadi kepanikan massal. Tak lama setelah menyantap menu ikan cakalang yang menjadi lauk hari itu, para siswa serempak mengeluhkan gejala mual, pusing hebat, dan muntah-muntah. Suasana belajar mengajar yang tadinya tenang sontak gaduh, ruang-ruang kelas dipenuhi jeritan kesakitan.

Data sementara menyebutkan, sedikitnya 200 siswa menjadi korban dalam insiden ini. Kondisi yang masif dan tiba-tiba membuat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Trikora Salakan kewalahan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat terpaksa turun tangan dan mendirikan tenda darurat di halaman rumah sakit untuk menampung lonjakan pasien anak.

"Pemandangannya seperti di lokasi bencana alam. Anak-anak digendong dan dievakuasi secepatnya. Ini bukan sekadar kelalaian, ini alarm keras bagi kita semua," ujar seorang saksi mata di lokasi.

Baca Juga:
Kritik Keras Niluh Djelantik: "Jangan Jadi Algojo"

Kejadian tragis ini memicu reaksi keras dari berbagai kalangan, salah satunya dari aktivis sosial Niluh Djelantik. Melalui pernyataannya, ia mendesak evaluasi total terhadap pelaksanaan program MBG yang dinilai telah gagal menjamin keselamatan anak-anak.

"Evaluasi Total Program MBG. Hentikan bila perlu!" tegas Niluh, yang juga anggota DPD. "Berikan kewenangan pada orang tua atau sekolah mereka. Jangan sampai kita jadi algojo, menghancurkan harapan anak dan orang tua mereka hanya demi memaksakan program yang jelas-jelas telah menyebabkan ribuan anak sakit."

Penggunaan kata "algojo" oleh Niluh Djelantik menggarisbawahi betapa fatalnya akibat dari program yang dijalankan tanpa pengawasan kualitas yang ketat.

Menu Ikan Cakalang di Bawah Sorotan

Meskipun investigasi resmi masih berjalan, dugaan kuat mengarah pada menu ikan cakalang yang disajikan kepada sekitar 3.000 siswa di wilayah tersebut. Para ahli keamanan pangan mulai mempertanyakan seluruh rantai pasok program ini. Fakta bahwa ratusan anak menjadi korban dari ribuan penerima menunjukkan adanya masalah sistemik dalam penjaminan keamanan pangan, bukan sekadar insiden yang terisolasi.

Hingga berita ini diturunkan, seluruh korban masih dalam penanganan intensif tim medis. Peristiwa pilu di Banggai Kepulauan ini menjadi pengingat pahit bahwa niat baik harus diimbangi dengan pelaksanaan dan pengawasan yang sempurna, terutama jika menyangkut masa depan dan keselamatan anak bangsa. Publik kini menanti langkah tegas pemerintah: apakah program akan terus berjalan atau akan ada evaluasi menyeluruh seperti yang disuarakan banyak pihak.(**)

Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
 
Berita Terkait
Oknum Guru di SMAN 1 Pahae Jae Ditangkap Polres Taput
MK Tetap Tolak Anggota Parpol Jadi Caleg DPD
Video Syur Siswi SMA Diputar Lewat Proyektor di Kelas
Jokowi Instruksikan Pembangunan SDM Diprioritaskan
Oknum Guru SMAN 1 Parmaksian Diduga Cabuli Siswinya
SMANKO Bengkulu Juara Futsal SMA se-Indonesia
komentar
beritaTerbaru