Kisaran (SIB)- Ratusan pelajar puteri yang berasal dari SMAN 1, SMAN 4 dan SMKN 2 Kisaran menyatakan keberatan setelah membaca pernyataan Ketua Komisi Perlindungan Anak (KPA) Asahan, Alex Margolang di salah satu media harian lokal yang menyebutkan berdasarkan hasil survei dan riset KPA Asahan di lebih 60 persen wilayah Asahan, 80 persen remaja puteri (usia SMP dan SMA) sudah tidak perawan lagi atau pernah melakukan hubungan sex pranikah.
“Kami masih perawan,†kata mereka serempak didampingi para gurunya usai mengikuti acara jalan santai dalam memeriahkan HUT ke 70 RI di kantor Bupati Asahan, Selasa (18/8).
Desy Puspita Sari dan Rika Sri Wahyuni mewakili ratusan pelajar siswi tersebut menuliskan kalimat pada sebuah kertas sekaligus menandatanganinya. “Kami merasa dilecehkan, kami selaku pelajar Kisaran merasa keberatan atas adanya pemberitaan bahwa 80 persen remaja puteri (SMP/SMA) tidak perawan lagi,†bunyi tulisan yang dibuat perwakilan ratusan pelajar siswi tersebut.
Menurut Kabid Pendidikan Menengah (Dikmen) Herlis SPd dan Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) Syamsuddin SPd, jika menurut pernyataan Ketua KPA Asahan, jumlah siswi SMA/SMK TP 2014/2015 sebanyak 12.840 orang dan SMP/MTs sebanyak 13.865 orang, total sebanyak 26.705 orang. “Jadi bila dikalkulasikan sudah 21.364 orang yang sudah tidak perawan dan pelajar masih perawan tinggal 5.341 orang. Sungguh tidak masuk akal risetnya,†ujar mereka.
Bupati Asahan Drs H Taufan Gama Simatupang MAP saat dimintai tanggapannya oleh wartawan terkait pemberitaan tersebut merasa terkejut. Dia bertanya siapa yang menulis berita itu, nara sumbernya siapa dan paling penting apa dasarnya mengatakan statement tersebut.
“Kalau 80 persen anak remaja (SMP/SMA, red) sudah tidak perawan lagi, berarti anak saya juga termasuk di dalamnya. Pemberitaan ini harus diluruskan dan segera diklarifikasi,†ujarnya.
Ketua KPA Asahan Alex Margolang saat dikonfirmasi SIB, Selasa (18/8) mengaku sudah berjumpa dengan Bupati Asahan dan diminta segera mengklarifikasi berita dimaksud. Menurut dia, ada pemahaman yang salah pada masyarakat sebab survei yang dilakukan pihaknya terhadap 100 siswi SMP/SMA dengan metode tatap muka, angket serta investigasi. Jadi bukan survei ke seluruh wanita se-Asahan. Dari survey tersebut, katanya, terungkap 80 persen atau 80 orang tidak perawan lagi dan pernah melakukan hubungan sex pra nikah.
“Jadi tidak ada yang salah. Warga membaca hanya judul saja tidak sampai seluruh berita,†jelasnya.
(D04/d)
