Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 02 Agustus 2025

Si Jenius Albert Einstein Penemu “Teori Relativitas” Sempat Disebut Dosennya “Anjing Pemalas”

- Senin, 23 November 2015 09:49 WIB
1.623 view
Si Jenius Albert Einstein Penemu “Teori Relativitas” Sempat Disebut Dosennya “Anjing Pemalas”
Ilustrasi
Jakarta (SIB)- Hermann Minkowski pernah jengkel berat kepada salah satu mahasiswanya di Institut Politeknik Federal, Zurich, Swiss (ETH Zurich). Di kampus itu, Minkowski mengajar Geometri dan teori bilangan. Saking sewotnya kepada satu mahasiswanya itu, Minkowski sempat menyebutnya sebagai "anjing pemalas yang tak punya ketertarikan sama sekali pada Matematika".

Mahasiswa yang dipanggilnya "anjing pemalas" itu bernama Albert Einstein. Kendati bukan mahasiswa yang bodoh, Einstein memang bukan teladan dalam soal kerajinan berkuliah. Di ETH Zurich, salah satu kampus teknik paling kondang di Eropa, Einstein memang jarang tampak di kelas yang diajar Hermann Minkowski dan dosen Matematika lain.

Einstein kurang suka dan tak akur dengan beberapa profesornya, seperti Heinrich Weber, yang dianggapnya kelewat kolot. Apalagi Geometri dan Kalkulus memang bukan bidang yang disukai Einstein. "Sebelum umur 15 tahun, aku jago dalam Kalkulus Integral dan Diferensial," kata Einstein. Tapi, di bangku kuliah, hanya Fisika murni yang benar-benar menarik minat Einstein. Ketimbang menekuni Geometri, Einstein lebih suka menenggelamkan diri dalam teori Helmholtz, Maxwell, dan Hertz.

Tapi tak jago Matematika tidak membuat Einstein risau. "Tak usah terlalu khawatir jika kalian kesulitan dalam matematika," kata Einstein. Di bangku kuliah, dia punya solusi jitu untuk mengatasi masalahnya dalam Matematika. Dia adalah sobat karibnya di ETH Zurich, Marcel Grossmann.

Tak seperti Einstein yang kuliah sembarangan, Marcel adalah mahasiswa "teladan". Dia rajin kuliah dan mencatat semua yang diajarkan dosen di kelas.
Catatannya sangat detail dan rapi. Marcel juga jago Matematika. Keduanya sering menghabiskan waktu di rumah keluarga Marcel di daerah Thalwil, Zurich.
Sering bolos kuliah Matematika, Einstein mengandalkan catatan Marcel untuk belajar. Kalau ada kesulitan, dia tinggal bertanya kepada sobatnya itu.

Artikel kolaborasi

Pernah dipanggil "anjing pemalas" oleh dosennya, hari ini siapa yang tak kenal Albert Einstein. Pada 1905, dia mempublikasikan Teori Relativitas khusus.
Menurut Einstein, kecepatan cahaya di ruang hampa selalu konstan, tak dipengaruhi oleh pengamat. Dan kecepatan cahaya adalah kecepatan absolut, tak ada benda lain yang bisa menyamai kecepatan cahaya.

Sepuluh tahun kemudian, dia melengkapi Teori Relativitasnya. Di depan forum Akademi Sains Prussia di Berlin, Einstein mengumumkan bahwa Teori
Relativitasnya telah komplet. Di muka ilmuwan-ilmuwan Prussia, Albert Einstein mempresentasikan Teori Relativitas Umum, persis seabad lalu. "Aku kelelahan, tapi kesuksesan itu terasa sangat agung," kata Einstein, beberapa hari kemudian, seperti dikutip majalah Smithsonian. Teori itu melambungkan nama Einstein ke langit, menjadikannya selebritas di antara fisikawan.

Lewat teorinya, Einstein menjelaskan pengaruh medan gravitasi terhadap cahaya, ruang, dan waktu. Di depan medan gravitasi sangat besar, lintasan cahaya dan waktu pun terpengaruhi. Selama seabad terakhir, Teori Relativitas Einstein terbukti bisa lolos melewati rupa-rupa tes dan ujian. "Kami sudah mengujinya dengan pelbagai cara," kata Roger Blandford dari Kavli Institute for Particle Astrophysics di Universitas Stanford kepada Space. Fisikawan kondang dari Inggris, Paul Dirac, memuji teori Einstein sebagai "penemuan ilmiah terbesar yang pernah dibuat manusia".

Kendati nama mereka jarang disebut, menurut Michel Janssen, profesor sejarah sains di Universitas Minnesota, Einstein "berutang" kepada Grossmann; teman lamanya, Michele Besso dan sejumlah matematikawan serta astronom dalam penemuan Teori Relativitas Umum. Marcel Grossmann bukan cuma membantunya memahami Matematika di bangku kuliah, tapi juga membantu Einstein mendapatkan pekerjaan di kantor Paten Swiss.

Setelah mempublikasikan Teori Relativitas Khusus pada 1905, selama bertahun-tahun Einstein memeras otak untuk memahami bagaimana kerja medan gravitasi. Tapi dia berulang kali menemui jalan buntu. Dia sempat mengeluh kepada seorang teman, "Tak pernah sebelumnya dalam hidupku aku tersiksa sendiri seperti ini." Sekali lagi Marcel Grossmann membantunya menyusun persamaan Matematika.

"Kamu harus membantuku.... Jika tidak, aku bisa gila," kata Einstein kepada Grossmann seperti dikutip Nature. Pada 1913, mereka berdua bekerja sama mempublikasikan artikel ilmiah "Outline of a Generalized Theory of Relativity and of a Theory of Gravitation". Grossmann membuat persamaan Matematika, Einstein merumuskan konsep fisika. Artikel bersama Grossmann ini jadi fondasi teori Einstein dua tahun kemudian.

Dengan teorinya, Einstein menjelaskan anomali lintasan orbit Planet Merkurius. Untuk yang satu ini, dia berutang kepada sobat lamanya, Michele Besso. Seperti Einstein, Besso juga kuliah di ETH Zurich. Dia seorang insinyur Teknik Mesin. Setiap kali bertemu, Besso dan Einstein kerap membahas rupa-rupa soal Fisika. Besso pulalah teman diskusi Einstein kala dia merumuskan teori Relativitas Khusus.

AlterVista

"Aku suka Besso dengan pemikirannya yang tajam tapi sederhana," Einstein memuji kawannya. Besso, menurut Michel Janssen, sering mengibaratkan Einstein sebagai seekor elang, sementara dia adalah burung pipit yang berlindung di bawah sayap sang elang. Bersama elang, burung pipit bisa terbang tinggi.

Pada Juni 1913, Besso mengunjungi Einstein di Zurich. Einstein baru saja menerbitkan artikelnya bersama Grossmann. Selama berbulan-bulan, Besso dan Einstein berusaha mengaplikasikan rumus Grossmann-Einstein untuk menghitung anomali lintasan Merkurius. Belakangan terbukti, rumus itu meleset. Koreksi Einstein atas formula itulah yang kemudian melahirkan teori Relativitas Umum. (detikcom/ r)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru