Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kamis, 28 Agustus 2025

Guruh Soekarnoputra Kritik Berbahasa Indonesia "Ngartis"

- Senin, 15 Januari 2018 22:42 WIB
647 view
Guruh Soekarnoputra Kritik Berbahasa Indonesia
SIB/Dok
Guruh Soekarnoputra bersama mantan personel Paskibraka Purnama Sitompul di Wisma Fatmawati Soekarno, Jakarta, Sabtu (13/1).
Jakarta (SIB)- Guruh Irianto Soekarnoputra risih setiap mendengar orang Indonesia berbicara dalam bahasa Indonesia tetapi dicampur dengan bahasa asing, misalnya bahasa Inggris. Satu contoh bahasa 'ngartis itu adalah which is very enak. "Kalau saya merasa jadi mengkeret hati saya mendengar itu. Saya ingin mendengar bahasa Indonesia, seperti bahasa Mandarin, makin hari makin mendunia; banyak bangsa belajar bahasa Mandarin," katanya di Wisma Fatmawati Soekarno, Jakarta, Sabtu (13/1) seusai merayakan ulang tahun ke-65.

Sebagai upaya melestarikan bahasa Indonesia, Guruh membuat gerakan sosial yang disebut 3B atau Bibibibi. "Maksud singkatan Bibibibi; Bi pertama benahi, bahasa Indonesia, busana Indonesia, dan boga Indonesia," ujarnya sambil menunjuk kebiasaan anak muda yang suka mencampur bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris, bahkan lebih memilih menyebut dengan sapaan om dan tante dibanding pakde-bude, atau bahkan uwak.  "Kenapa sih enggak pakai apa (bahasa Indonesia), kenapa harus breaking news, sehingga orang Indonesia selalu terbawa harus ngerti bahasa itu. Kalau enggak (mengerti) ngerasa minder. Sementara bisa bahasa Inggris meski enggak lengkap tapi campur-campur malah bangga, kan, jadi terbalik," ujarnya.

Perayaan ulang tahun Guruh penuh dengan budaya Indonesia, bahkan dibuka dengan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Beberapa tamu yang hadir tak hanya kalangan musisi dan selebriti, tampak juga hadir Guntur Soekarnoputra serta calon wakil Gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarnoya yang hadir bersama Purnama Sitompul, Irma Hutabarat, Nana Chamo, Lien Cameron dan para artis lintasgenerasi.

Seluruh tetamu datang dengan busana etnik. "Saya senang sekali tetamu datang dengan busana etnik," ucapnya sambil mengatakan pribadinya cemas terhadap budaya Barat yang semakin mengikis budaya Indonesia. "Semakin hari budaya barat makin melanda. Budaya Indonesia semakin terkikis. Lihat saja, sekarang ini kalau ada acara apa pun, bahasanya dicampur bahasa Inggris," tutupnya. (T/R10/f)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru