Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 28 September 2025

YouTube dan FB Jadi Primadona di Era #DiRumahAja

Redaksi - Kamis, 30 April 2020 19:18 WIB
530 view
YouTube dan FB Jadi Primadona di Era #DiRumahAja
SIB/Oki Lenore
 Pdt L Steven Kumenit STh MMin - Pdt Johny Alexander Lontoh MMIn MTh
Medan (SIB)
Era #DiRumahAja memosisikan media sosial (Medsos) jadi pilihan. Untuk beribadah, hampir seluruh sinode mengadakan kebaktian online. Platform YouTube dan Facebook (FB) jadi primadona karena realtime dan secara virtual menghadap pendeta seperti di dalam gereja dengan kerumunan massa. Tetapi, sebelum berkelanjutan memaksimalkan jejaring sosial sebagai media, idealnya diikuti penguatan iman karena ada kemungkinan virus moral yang diselipkan. Baik sengaja atau tidak.

Demikian diuraikan Sekretaris Umum Badan Kerjasama Antar Gereja (BKAG) Kota Medan Pdt L Steven Kumenit STh MMin dan Gembala Jemaat GPIB Immanuel Medan Pdt Johny Alexander Lontoh MMIn MTh di Aula Serba Guna Alpha Omega Medan, Rabu (29/4).

Keduanya menunjuk kasus spleteran yang menimpa zoom meeting. Beberapa contoh tindakan tak bertanggung jawab hacker yang menyusupi zoom meeting dengan gambar-gambar amoral. “Harus diwaspadai. Terkadang karena fokus ibadah online, ketika spleteran tiba-tiba muncul, tergagap hingga gambar yang kontraproduktif terlanjur dilihat,” ujar Pdt JA Lontoh.

Ia menunjuk jejaring sosial yang diakrabi warga. YouTube cenderung dengan konsumen masyarakat kelompok the have dan FB untuk kelompok kebanyakan. “Di luar dari online, perlu menabulasi massa jemaat sesuai dengan habit,” tambahnya.

Pdt Steven Kumenit menambahkan, hal yang perlu diseksamai juga tingkat pemahaman teknologi digital beda usia. Awam, ujarnya, cenderung sebagai followers semata tapi kaum milenial lebih kreatif hingga dapat mengikuti perkembangan konten yang disuguhkan.

“Selain itu, jemaat yang berada di pinggiran secara geografis, kemungkinan tidak sama pemahaman mengenai konten dengan warga di kota,” jelas pendeta di Gereja GBKP tersebut.

Meski memosisikan YouTube dan FB jadi primadona, orangtua atau orang yang lebih dewasa secara iman harus terus mendampingi anak-anak dalam berselancar di dunia maya. “Karena basic selama ini, Medsos cenderung jadi entertainment hingga begitu dijadikan sarana religi, bisa tergagap,” tegas Pdt L Steven Kumenit.

Di luar dari kondisi sesuai strata sosial jemaat, keduanya mengatakan, ada rencana-Nya yang indah saat pandemi Covid-19.

Misalnya, jemaat jadi semakin masuk dan memahami teknologi digital. “Jika ada anggapan selama ini Internet jadi bagian kontraproduktif, sudah berpandangan lain sejak YouTube dan FB menjadi saluran pilihan untuk beribadah,” tambah Pdt JA Lontoh.

Transformasi dari fisik ke digital pun, harapnya, diikuti semua strata masyarakat hingga sama-sama masuk ke masa di mana teknologi memberi makna positif. “Dunia sudah beranjak dari Revolusi Industri 4.0 ke teknologi terbarukan,” tutup pria kolektor foto-foto gereja tua di dunai tersebut. (R10/d)
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru