Lagu-lagu Etnik dan Nasionalisme Linseria Nainggolan

Rantauprapat (SIB)

Ketua Harian Komite Nasional (Komnas) Pengendalian dan Pemanfaatan Lingkungan Hidup (PPLH) Sumatera Utara (Sumut), Ir Linseria Nainggolan, memiliki kepedulian pada warisan leluhur nonbenda. Seni budaya, misalnya.

“Apapun jenisnya warisan leluhur, harus dilestarikan. Tetapi tetap tidak boleh ke luar dari bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujarnya seusai kebaktian di gbi rumah Persembahan, Minggu (14/1).

Komitmennya tersebut dieksekusinya dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya mendukung dan menyemangati para pegiat seni etnik. Bahkan dalam kegiatan religi di HKBP, misalnya, ia mengolaborasikannya. Syair yang dibawakan, dikombinasikannya.

“Adalah tugas dan tanggung jawab generasi muda untuk menjaga dan melindungi aset warisan tersebut,” ujar perempuan pegiat kesetiakawanan sosial tersebut.

Contohnya ketika seorang warga Rantauprapat mendapat perawatan intensif di Medan, Linseria Nainggolan mengikuti berkembagnan hingga di ruang perawatan di Medan.

“Perhatian menjadi satu kekuatan untuk kesembuhan. Memang prioritasnya adalah pengobatan tapi secara psikis juga perlu,” tegasnya.

Minggu (28/1), ia menggelar acara etnik di Gedung Wisma Taman Sari Indah Medan. “Sebagai boru Batak, boruni raja, saya tidak boleh tercerabut sedikitpun dari akar budaya. Itulah bagian dari komitmen sebagai bagian boru Batak,” tegasnya mengenai acara yang harus diikuti untuk mengeratkan silaturahim dan persaudaraan sesama anbak bangsa.

Mengenai tanggung jawab seabagai anggota Komnas PPLH Sumut, ia berharap masyarakat memahami, harus memelihara limbah agar tidak mencemari kehidupan. (**)