Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 26 Oktober 2025

Dilakukan Sembarangan, Perawatan Tubuh Ini Justru Ancam Kesehatan Kulit

- Minggu, 08 Juni 2014 21:38 WIB
380 view
Dilakukan Sembarangan, Perawatan Tubuh Ini Justru Ancam Kesehatan Kulit
Jakarta (SIB)- Penampilan yang menarik memang menjadi dambaan setiap orang hingga tak jarang ada yang rela melakukan berbagai perawatan tubuh. Jika Anda salah satunya, sebaiknya lebih berhati-hatilah ketika memilih perawatan tubuh yang akan dilakukan.

Pasalnya, saat dikerjakan dengan sembrono, beberapa perawatan tubuh bukannya membuat penampilan menarik tapi justru menimbulkan masalah bagi kesehatan kulit, seperti dirangkum  berikut ini:

1. Rebounding
Menurut dr Eddy Karta SpKK, rebounding memang cenderung memiliki risiko terjadinya kerontokan bila tidak disertai perawatan rambut yang tepat serta penggunaan bahan kimia rebounding yang baik. Meskipun, dr Eddy menekankan kejadian ini tidak terlalu sering terjadi.
Khususnya pada pria, rambut menipis usai rebounding bisa dipengaruhi hormon androgen yang menyebabkan menghilangnya rambut di area frontal. Untuk mengatasi ini, bisa digunakan serum dan vitamin khusus rambut. Selain itu, umumnya juga diperlukan obat oral antiandrogen yang melawan proses kehilangan rambut serta dapat mengembalikan rambut baru.

2. Memakai lulur pemutih
"Lulur bisa menimbulkan reaksi iritasi karena ada bahan yang bersifat bleaching dan kadang tidak baik untuk kulit yang sensitif terhadap bahan tersebut sehingga timbul rasa nyeri dan perih di kulit," terang dr Eddy.
Selain itu, bisa juga terjadi reaksi alergi terhadap salah satu bahan lulur. Nah, umumnya reaksi alergi terhadap bahan tertentu bisa berupa rasa gatal, panas, maupun perih setelah beberapa jam atau beberapa hari usai penggunaan lulur.
dr Eddy mengingatkan jika rasa perih dan nyeri berlangsung cukup lama, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk melihat apakah masih ada kerusakan kulit yang mengakibatkan rasa perih terus berlangsung.

3. Mewarnai rambut
Penggunaan pewarna rambut memang dikatakan dr Eddy bisa membuat rambut rontok dan menipis akibat kesalahan perawatan atau kondisi tubuh yang kurang baik. Tapi, umumnya keadaan ini akan kembali lagi setelah kondisi tubuh membaik.
"Biasanya dibutuhkan waktu tiga bulan sampai setahun. Jika kulit kepala dan batang rambut tidak bermasalah, Anda bisa mencoba asupan suplemen untuk kesehatan rambut. Tapi kalau kondisi terus berlanjut sebaiknya diperiksakan untuk mengetahui adakah kelainan," papar dokter yang praktik di Klinik EDMO Jakarta ini.

4. Penggunaan masker berbahan alami
Penggunaan masker menggunakan bahan alami diungkapkan dr Eddy tak selamanya aman terutama bagi mereka yang memiliki kulit sensitif dan kulit kering. Pasalnya, walaupun ada kandungan yang baik dalam bahan alami misalnya buah yang menjadi bahan masker, masih terdapat bahan-bahan lain yang bisa menyebabkan reaksi alergi dan iritasi misalnya getah buah tersebut.
"Hentikan dahulu penggunaan masker sampai kondisi kulit pulih kembali. Jika ingin mencoba lagi, sebaiknya bahan-bahan masker tersebut dicuci dan direbus sebentar untuk menghilangkan bahan iritannya," kata dr Eddy.

5. Pemakaian krim wajah
Krim yang mengandung kortikosteroid memang bisa menimbulkan merintis-merintis merah di sekitar hidung dan mulut. Meskipun, kulit yang merintis bisa juga disebabkan penyakit kulit lain seperti bakteri ataupun seboroik.
"Jika ini merupakan efek samping dari krim yang mengandung kortiko steroid, maka akan mereda seiring dihentikannya penggunaan krim," tutur dr Eddy.
Untuk sementara waktu, dr Eddy menyarankan penggunaan pelembab yang tidak mengandung parfum dan yang lebih berminyak untuk memperbaiki kondisi kesehatan kulit.

6. Chemical peeling
dr Eddy menjelaskan, Chemical Peeling merupakan pengelupasan kulit dengan bahan kimia yang biasanya berjenis seperti larutan yang memiliki kandungan asam yang kuat dan dapat menghilangkan sel kulit mati dan meremajakan kulit.
"Peeling mengangkat lapisan kulit yang akan membuat kulit menjadi lebih sensitif sementara waktu. Hal yang perlu dilakukan adalah menjaga agar kulit yang masih sensitif tidak rusak misalnya lindungi diri dari sinar matahari misalnya dengan pemakaian tabir surya," jelas dr Eddy. (dth/ r)
SHARE:
komentar
beritaTerbaru