Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 26 Oktober 2025

Yuk Ungkapkan, Sering Memendam Emosi Tak Baik untuk Kesehatan

- Minggu, 02 November 2014 23:22 WIB
294 view
Yuk Ungkapkan, Sering Memendam Emosi Tak Baik untuk Kesehatan
Jakarta (SIB)- Semua orang pasti pernah merasa kesal, baik terhadap diri sendiri, keluarga, teman, pasangan, atau orang lain. Saat hal itu terjadi, ada yang dengan gamblang menyatakan kekesalannya atau justru memendam kekesalan tersebut.

Menanggapi hal ini, dr Azimatul Karimah SpKJ menuturkan pada prinsipnya, memendam emosi terutama emosi negatif (represi) merupakan mekanisme pertahanan manusia yang alamiah ketika menghadapi masalah.

"Namun ketika energi psikis kita lelah dan tidak mampu menampung emosi yang terpendam, secara alamiah represi akan berubah menjadi bentuk yang lain, misalnya nyeri dada yang merupakan mekanisme pertahanan lain yang disebut somatisasi," tutur wanita yang akrab disapa dr Uci ini.

Segala macam emosi negatif yang dipendam dan tidak terselesaikan akan memicu munculnya keluhan-keluhan badaniah. Di mana sebetulnya hal ini sangat erat hubungannya dengan problem psikologis yang dialami, demikian ditegaskan dr Uci beberapa waktu lalu dan ditulis pada Minggu (26/10).

Guna mengatasi kebiasaan memendam emosi ketika ada masalah atau tengah kesal dengan orang lain, dr Uci menyarankan cobalah mengubah mindset dalam pikiran mengenai harapan terhadap orang lain. Sebab, bagaimana pun kita tidak bisa mengendalikan perilaku orang lain.

"Justru yang paling bisa kita kendalikan adalah perilaku kita sendiri terhadap situasi yang tidak sesuai dengan harapan kita. Kemudian, ketika masalah dipendam lalu timbul ktegangan. lakukanlah relaksasi," imbuh dokter yang praktik di RSUD Dr Soetomo Surabaya ini.

Menurut dr Uci, tiap orang memiliki cara masing-masing untuk relaksasi misalnya saja ada yang memilih dengan cara meditasi, olah napas, mendengarkan musik yang menenangkan, mendatangi tempat yang menenangkan, olahraga, atau pijat. Hal terpenting lainnya yang perlu dilakukan adalah belajar mengekspresikan emosi negatif dengan cara yang tepat dan tidak menyakiti perasaan orang lain.

"Kalau punya orang yang dipercaya dan mampu menyimpan rahasia, ceritakan apa yang dirasakan, yang biasa disebut uneg-uneg pada orang tersebut. Bukan untuk minta nasihat, tetapi untuk mengurangi tekanan perasaan," kata dr Uci.

Bila memungkinkan, bicarakan dan diskusikan masalah yang Anda alami dengan orang yang bersangkutan. Pastinya, dengan emosi yang lebih positif dan kepala dingin sehingga diharapkan orang tersebut mampu menerima pendapat yang Anda lontarkan.(detikHealth/d)
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru