Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 07 Desember 2025

Ingat Sejarah, Para Pencinta Heritage Kumpul di Titik 0 Km Depan Kantor Pos Besar Medan

- Senin, 18 April 2016 17:59 WIB
759 view
Medan (SIB)-  Puluhan pencinta bangunan bersejarah atau heritage di Kota Medan mengikuti Piknik Heritage yang digelar untuk ke-9 kalinya. Kegiatan kali ini digelar atas kerjasama Komunitas Medan heritage dan Komunitas Kawan Nonton di depan Kantor Pos Besar, Medan baru-baru ini. Pada kesempatan tersebut Medan heritage ingin mengingatkan kembali mengenai keberadaan sebuah taman kecil persis di depan kantor pos pusat itu.

Masyarakat banyak yang tidak mengerti atau lupa sejarah Kota Medan bahwa taman itulah merupakan titik 0 kilometer Kota Medan. Acara Piknik Heritage itu sukses atas dukungan beberapa komunitas yang juga hadir antara lain Cerita Medan, SiGi, KOPHI Sumut, ATTIK Sumut, Go River, Turun Tangan Medan, KKSP, Hi-Lo Green Medan, Blogger Medan begitu pun dengan peserta yang berasal dari kalangan umum. Untuk turut aktif mengikuti acara tersebut seluruh peserta wajib membawa tiga buah botol plastik sebagai tiket memasuki acara, karena botol plastik tersebut akan dikumpulkan lalu dijual dan hasil penjualannya akan disumbangkan kepada yang membutuhkan.

Acara dibuka dengan pembacaan puisi oleh Yoga dari Blogger Medan dan disusul d kata sambutan dari founder Medan Heritage yaitu Rizky Nasution. "Anak muda harus berbudaya, karenanya kita pun harus mengenal budaya dari kota kita seperti titik 0 kilometer yang kini sudah dilupakan, dan berharap acara ini dapat mengingatkan kembali sejarah dari Kota Medan," ucap Nasution.

Seluruh peserta yang hadir duduk lesehan tanpa menggunakan alas. Hal itu dimaksudkan agar menjalin keakraban dan kesetaraan antar temanteman komunitas lainnya. Acara ini juga didukung Pemko Kota Medan, yang diwakili Wakil Wali Kota Medan Ahyar Nasution beserta jajarannya yang membaur duduk lesehan bersama seluruh peserta. Ahyar Nasution mengungkapkan rasa bahagianya melihat anak-anak muda Medan yang kreatif.

“Peran adik-adik memang sangat dibutuhkan, dunia bisa hidup dan berkembang karena kreatifitas manusianya. Berhentinya kreatifitas berarti berhenti pula peradaban bangsa untuk masa depan yang lebih baik.

Seperti kata Bung Karno, Indonesia bisa kehilangan kepribadiannya karenanya kita harus menunjukkan kepribadian budaya kita, budaya Indonesia. Ayo samasama kita berbudaya, dan sama-sama melangkah ke depan agar jadi bangsa yang mandiri,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, kejutan datang dari Wakil Wali Kota Medan yang turut membacakan puisi dari WS Rendra, ia mengaku bahwa itu adalah kesempatan pertama kalinya membacakan puisi di depan umum.

Tepuk tangan dan haru menjadi satu menyaksikan penampilan menakjubkan tersebut, apalagi tak lama setelahnya para anak jalanan Kota Medan juga hadir untuk memberikan penampilan terbaiknya menyanyikan musik sampah di depan para peserta.

Nyanyian itu secara kompak dinyanyikan dan diiringi dengan peralatan musik yang seadanya dimanfaatkan oleh mereka, beberapa pasang mata terlihat meneteskan air mata menyaksikan pertunjukan tersebut sebab selama ini banyak dari peserta yang hanya memandang anak jalanan dengan sebelah mata.(R15/M.com/ r)
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru