Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 12 Oktober 2025

Napi Rutan Salemba Masih Malu-malu Bilik Asmara

- Selasa, 12 Juli 2016 12:37 WIB
590 view
Napi Rutan Salemba Masih Malu-malu Bilik Asmara
Jakarta (SIB)- Narapida terorisme Noim Ba'asyir bersitegang dengan petugas Lapas Klas II A Pamekasan, Jawa Timur, karena permintaannya soal bilik asmara tak dikabulkan. Noim akhirnya dipindahkan ke Lapas Kelas IIB Tuban.

Berbeda dengan Noim yang terang-terangan mengungkapkan keinginannya soal bilik asmara, narapida di Rutan Salemba masih malu-malu meminta fasilitas ruangan untuk berhubungan dengan istri di penjara itu. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Rutan Salemba Satrio Waluyo.

"Saya rasa pasti mau (ada bilik asmara) tapi nggak berani vulgar (minta). Tapi kembali lagi bagaimana kita menyikapinya. Kita kasih pengertian ke mereka aturan belum ada. Mau pakai aturan apa. Mau curi-curi juga nggak boleh," kata Satrio di kantornya, Jalan Percetakan Negara, Jakarta Pusat, Senin (11/7).
Menurut Satrio, meski sudah lama dikaji namun fasilitas bilik asmara untuk para napi belum ada peraturannya. Bila ada yang berani memaksakan maka bisa dikenakan sanksi.

"Kalau ada yang berani melakukan itu, tentu saja melanggar aturan yang ada. Harus tahu resikonya," ujarnya.
Selain itu, lanjut Satrio, proses pembuktian keaslihan pasangan sah juga masih menjadi dilema. Jangan sampai Lapas atau Rutan nantinya malah menjadi tempat yang tidak benar.

"Untuk membuktikan itu pasangannya gimana? Ya harus pake surat kawinlah segala macem. Opini masyarakat juga dilihat jangan sampai Lapas nantinya seperti rumah bordir. Itu yang jadi pertimbangan dan perdebatan," kata Satrio.

Satrio mengungkapkan, di Rutan Salemba memang tidak ada bilik asmara karena memang belum ada aturan yang mengatur tentang fasilitas itu. Dia berharap ke depannya ada perubahan sehingga para napi bisa terpenuhi kebutuhan biologisnya.

"Ke depan semoga ada. Itu kan kaya (kebutuhan) makan minum. Tapi kita kasih pengertian saja ke mereka, (reaksi napi) ya senyum-senyum pahit aja. Malu juga, ya memang begitu adanya," ucap Satrio.

Menurut Satrio, pernah ada napi yang meminta izin pulang ke rumah untuk memenuhi kebutuhan biologisnya. Namun hal itu tidak diperbolehkan mengingat sedikitnya petugas Lapas yang bertugas mengawal napi ke rumah.

"Sebenarnya kan ada aturan untuk napi bisa keluar ketemu keluarga. Tapi di Salemba sendiri kita nggak bisa, karena tahanan di sini kan sudah banyak jadi kita nggak bisa menemani napi yang mau keluar," katanya.

"Kita saja sudah dipusingkan dengan jumlah napi yang banyak dan petugas yang sedikit. Kalau ada napi yang mau keluar kita pindahkan ke penjara lain supaya ada petugas yang bisa menemani, soalnya di Salemba sendiri nggak mungkin ada petugas yang bisa menemani," tambahnya. (detikcom/d)
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru