Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 29 September 2025

Psikoterapi Korban Prostitusi Gay Harus Tuntas

- Senin, 05 September 2016 12:34 WIB
322 view
Psikoterapi Korban Prostitusi Gay Harus Tuntas
Jakarta (SIB)- Anak-anak korban prostitusi kaum gay kini menjalani pemulihan kejiwaan di rumah perlindungan anak Kementerian Sosial. Selain kejiwaan, terapi psikologi atau psikoterapi juga diharapkan dapat menuntaskan potensi perubahan pola ketertarikan seksual atau orientasi seksual korban.

Berbeda dengan heteroseksual, korban kekerasan dari homoseksual mengalami trauma ganda. Yang tadinya korban tidak berlatar belakang gay dipaksa melayani penyuka sesama jenis.

Psikolog dari Universitas Indonesia, Anna Surti Ariani, mengatakan, bila trauma anak dibiarkan berkelanjutan bisa mengubah mereka menjadi pembenci atau justru penyuka sesama jenis. "Kita tidak bisa menstigma korban prositusi untuk gay ini mengalami perubahan orientasi seksual, karena harus melihat lagi bagaimana mereka memaknai peristiwa yang dialami. Ada beberapa individu yang kalau bisa membedakan itu salah, maka dia akan berusaha untuk tidak melanjutkan," kata Anna di Jakarta, Jumat (2/9).

Namun menurut Anna, yang membuat seseorang memilih orientasi seksual tertentu bukan saja dari pengalaman buruk, tetapi juga pengalaman baik. Pada beberapa individu masih mempertimbangkan baik dan buruknya memilih homoseksual atau heteroseksual. Bila korban kekerasan melihat bahwa homoseksual tidak menyenangkan, ia akan membencinya dan tidak akan mengulangi.

Untuk memastikan orientasi seksual korban, menurut Anna perlu dilakukan penilaian seberapa besar pengaruh pengalaman buruk yang dialami korban. Bila ada potensi perubahan perlu penanganan serius, berulang kali hingga tuntas agar anak-anak ini kembali berfungsi secara sosial di masyarakat.

Secara terpisah, Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait mengatakan, kasus prostitusi gay sebetulnya sudah terjadi dua tahun lalu. Tetapi kampanye lesbian gay biseksual dan transgender (LGBT) yang berlebihan belakangan ini secara tidak langsung memberikan ruang berkembangnya prostitusi penyuka sesama jenis. Anak-anak sebagai kelompok terlemah rentan karena tidak ada perlindungan.

Menurut Arist, saat ini korban prostitusi anak untuk gay tengah menjalani psikoterapi oleh Kemsos. (SP/f)
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru