Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 10 November 2025

Pria Ditembak 9 Kali, Keluarga Lapor Komnas HAM

- Sabtu, 03 November 2018 13:23 WIB
335 view
Jakarta (SIB)- Seorang pria bernama Apria tewas dengan kondisi sembilan peluru bersarang di tubuhnya. Pihak keluarga lalu melaporkan kasus ini ke Komnas HAM.

Kakak korban, Robinson menceritakan peristiwa yang dialami Apria. Dia mengatakan peristiwa itu terjadi, pada Jumat (12/10) malam saat Apria hendak berangkat kerja berjaga di Pasar Sidodadi, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan.

"Jadi awalnya, Apri sebagai penjaga malam ruko-ruko di Pasar Sidodadi. Itu rutinitas dia," kata Robinson saat dihubungi, Jumat (2/11).

Biasanya, lanjutnya, Apria pergi bekerja naik sepeda motor. Namun, karena kunci motor tidak ditemukan, Apria pergi menggunakan mobil.

Di tengah perjalanan, ada razia kepolisian. Apria hanya membawa SIM tanpa ada STNK. Robinson tidak tahu detail soal penembakan terhadap Apria. Dia mendapat informasi Apria ditembak polisi karena disebut sebagai bandar narkoba dan melawan petugas menggunakan senjata api.

"Dari situ (setelah razia) saya tidak tahu. Informasi dari polisi, katanya, korban melakukan perlawanan. Lalu polisi ambil tindakan tegas kepadanya. Sembilan peluru lah ditembakkan ke dia," ucap Robinson.

Keluarga mengetahui sembilan peluru bersarang di tubuh Apria saat memandikan jenazahnya. Keluarga heran dengan kematian Apria, karena selama ini pria tersebut dikenal tidak pernah bermasalah dengan hukum.

"Kita tidak tahu apa kesalahan korban. Kita kaget, Apri ini memang kerjanya tugas malam. Dan dia ini juga tidak pernah membunuh, tidak pernah merampok, dia juga bukan DPO, dan dia juga bukan bandar narkoba seperti yang diberitakan. Apalagi senpi, itu kita tahu, dia tidak pernah ada. Kok tahu-tahu bisa ada, makanya itu kejanggalan bagi kita," bebernya.

Hari ini Robinson berencana datang kembali ke Komnas HAM. Dia ingin menanyakan kemajuan laporan yang dibuatnya. Komnas HAM telah membenarkan soal adanya pelaporan terkait kasus ini.

"Kalau dilihat dari surat tanda terima, betul Komnas HAM menerima aduan dari Saudari Esti Novita Sari," kata komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara. (detikcom/c)
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru