Medan (SIB)- Sejumlah preman menganiaya seorang pedagang wanita, Reti (27) warga Pasar 8 Tembung, Percut Sei Tuan, di Pasar Gambir Pasar 8 Percut Sei Tuan, Sabtu (22/8) pagi.
Namun aksi tersebut berbuntut pada aksi bentrok serta pembakaran pos jaga malam di Pasar Gambir.
Keterangan yang dihimpun SIB, sekira pukul 06.00 WIB, Reti bersama suaminya berangkat dari rumahnya menuju Pasar Gambir untuk berjualan. Setibanya di lokasi, ibu rumah tangga (IRT) itu terkejut lantaran lapak meja dagangannya sudah berpindah tempat tak jauh dari lapaknya berjualan dalam posisi dirantai.
Suami korban berniat mengambil kembali meja tersebut dan meletakkannya kembali ke tempat semula. Saat bersamaan, seorang preman Pu yang sebelumnya sudah berada di lokasi, mengeluarkan kata-kata kotor kepada Reti. Korban yang tak senang atas ucapan tersebut membalas ucapan pelaku.
Ketika gembok hendak dibuka, Pu dan rekannya-rekannya mendatangi suami korban dan memukulinya. Kericuhan pun tak terhindarkan, karena pedagang lain berkumpul di lokasi dan berujung bentrok. Tiba-tiba, Pu menghampiri Reti lalu menendang tubuhnya hingga terpental. Satu Pos penjaga di lokasi dibakar seseorang yang belum diketahui identitasnya. Akibatnya, 4 kursi plastik di lokasi terbakar.
Korban dan suaminya serta pedagang lain memilih meninggalkan lokasi dan langsung menuju Polsek Percut Sei Tuan guna membuatĀ laporan.
Kapolsek Kompol Rudi Silaen SH SIK ketika dikonfirmasi mengatakan, pihaknya sudah mengamankan kursi plastik yang dibakar, untuk dijadikan barang bukti. "Korban yang dianiaya sudah membuat laporan. Kasusnya sedang kita proses. Kita juga sudah mengamankan kursi yang dibakar," ujarnya.
(A20/h)