Dipakai Ratu Kecantikan, Popularitas Batik Melonjak di Senegal AfrikaMunthe

Dakar (SIB)-  Sejak diperagakan para Grand Finalis kontes Miss Senegal 2016, batik Indonesia mendapat perhatian luas di bekas koloni Prancis ini. Peluang pasar untuk ekspor yang cukup menjanjikan. "Para desainer nasional negara ini menyampaikan kesan khususnya akan keindahan batik Indonesia," ujar Duta Besar RI untuk Republik Senegal Mansyur Pangeran, Sabtu (26/11).

Batik Indonesia rancangan Susi George Gerban menjadi busana pilihan untuk diperagakan pada Grand Final berkat kerjasama President Miss Senegal Amina Badiane dengan Kedubes Indonesia di Dakar.

Menurut Dubes, sambutan dan animo para tamu undangan pada Grand Final kontes Miss Senegal 2016 terhadap batik cukup tinggi. Mereka serius mengamati keindahan batik Indonesia yang diperagakan. Para finalis Miss Senegal 2016 ternyata juga menyempatkan diri untuk mengambil foto selfie dengan busana batik yang dipakai sebelum memasuki catwalk.

Hasil foto selfie ini pun viral menyebar luas di media sosial. "Karena diperagakan di babak penting kontes kecantikan tingkat nasional, batik pun mendapat sorotan luas media setempat. Media cetak dan televisi nasional bahkan mengulasnya dua hari berturut-turut," imbuh Dubes. Lebih lanjut Dubes mengatakan bahwa para finalis Miss Senegal 2016 masing-masing merupakan wakil dari 14 provinsi dan wilayah Sine-Saloum, yakni wilayah baru dari 2 pulau, sehingga penetrasi pesona batik meluas ke segala lapisan masyarakat. "Momentum ini semoga dapat mendorong pengusaha batik kita untuk berani menggarap pasar ekspor.

Potensinya sangat menjanjikan," pungkas Dubes. Duduk sebagai juri internasional adalah Christiane Lillio (Miss France 1968, kini Presidente du comite Miss Prestige National, Prancis), Emilie Secret (Miss Prestige National France 2016), Esther Memel Elue (Miss Cote d'Ivoire 2016), dan Febie Mansyur (istri Dubes RI di Dakar), yang mendapat kehormatan memakaikan selempang "Miss Senegal 2016" kepada Ndeye Astou Sall, sang pemenang. (detikcom/l)