Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kamis, 23 Oktober 2025

Nyawa Anak-anak di Uganda Dikorbankan Demi Keberuntungan Pemilu

- Selasa, 01 Maret 2016 12:31 WIB
261 view
Kampala (SIB)- Kasus pembunuhan dan mutilasi anak marak saat Uganda menggelar pemilihan umum. Sedikitnya ada enam kasus anak-anak yang menjadi korban karena sengaja dibunuh demi membawa keberuntungan dalam pemilu. "Pengorbanan anak-anak marak saat masa digelarnya pemilu, karena sejumlah orang masih mempercayai pengorbanan darah akan membawa kekayaan dan kekuasaan," ucap Shelin Kasozi dari organisasi amal anak-anak, Kyampisi Childcare Ministries (KCM), seperti dilansir Reuters, Senin (29/2). Organisasi tersebut menangani anak-anak korban selamat percobaan pengorbanan anak.

Dituturkan Kasozi, berbagai kasus pembunuhan anak banyak terjadi antara periode Oktober 2015 hingga Februari tahun ini di sejumlah lokasi, seperti Ssembabule, Mukono, Buikwe dan Mubende. Menurut Kasozi, para pelaku tindak pidana itu telah ditangkap, namun kasusnya belum juga disidangkan.

Presiden Yoweri Museveni memenangkan pemilu Uganda yang digelar 18 Februari lalu. Ini memperpanjang masa kepemimpinannya selama 30 tahun terakhir. Pemilu Uganda diwarnai kritikan oleh Amerika Serikat dan juga Uni Eropa. Saat itu, Uganda menggelar pemilihan parlemen dan daerah.

Koordinator Satuan Tugas Antiperdagangan Manusia pada Kementerian Dalam Negeri Uganda, Moses Binoga, menyebut sejumlah anak dilaporkan menghilang saat masa pemilu. Namun Binoga tidak bisa memastikan laporan KCM dan menyebut penyelidikan mendalam masih terus berlangsung.

Binoga hanya menyebut, sedikitnya tujuh kasus pengorbanan anak dan enam kasus pengorbanan warga dewasa dilaporkan terjadi di wilayah Uganda sepanjang tahun 2015. Sedangkan pada tahun 2014 lalu, tercatat ada 9 kasus pengorbanan anak dan empat kasus pengorbanan warga dewasa.

Ditambahkan Binoga, jasad anak-anak dan warga dewasa korban mutilasi telah ditemukan, beberapa dalam kondisi bagian jantung atau hati diambil. Dalam dua kasus yang dilaporkan tahun 2015 lalu, jasad korban ditemukan dalam kondisi tanpa kepala. Dalam kasus tahun 2012 lalu, Hanifa Namuyanja divonis 15 tahun penjara atas pembunuhan cucu perempuannya, Shamim Nalwoga. Polisi menemukan jasad anak perempuan itu dalam kondisi mengenaskan dengan lidah dan mata korban hilang, serta alat kelaminnya dimutilasi. (Rtr/dtc/f)
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru