Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 13 Desember 2025

Tim Penyelamat Berpacu Selamatkan Korban Gempa Jepang

- Senin, 18 April 2016 13:25 WIB
237 view
Tim Penyelamat Berpacu Selamatkan Korban Gempa Jepang
SIB/AP Photo/Shizuo Kambayashi
Satu keluarga berjalan melewati Kuil Aso yang roboh akibat gempa 7,3 SR yang mengguncang prefektur Kumamoto, Minggu (17/4). Ini merupakan gempa kedua terbesar yang menghantam Kumamoto di Pulau Kyushu dalam tempo 24 jam. Gempa pertama terjadi pada Kamis (1
Tokyo (SIB)- Para tim penyelamat Jepang terus menggali reruntuhan bangunan dan lumpur pada Sabtu (16/4) waktu setempat untuk menjangkau lusinan korban yang diduga masih terperangkap usai gempa berkekuatan 7,3 Skala Richter mengguncang selatan Jepang. Akibat gempa dahsyat ini diperkirakan korban tewas mencapai 26 orang dan melukai ribuan lainnya. Bahkan ratusan pasien rumah sakit di Kumamoto itu, harus dievakuasi karena khawatir gedung akan ambruk.

Tayangan televisi memperlihatkan kebakaran, listrik mati, jembatan runtuh, jalan terputus menggantung di atas jurang dan lubang menganga akibat gempa. Menurut pembawa berita stasiun televisi NHK, warga yang tinggal di dekat sebuah bendungan diminta untuk meninggalkan kediamannya karena takut bendungan bakal hancur.

“Saya merasa goyangan kuat pada awalnya, kemudian saya terlempar seperti dalam sebuah mesin cuci,” kata seorang siswa Universitas Tokai yang masih terisolasi di desa Minamiaso, Provinsi Kumamoto di Pulau Kyushu, seperti diberitakan Reuters.

Siswa itu menceritakan semua listrik padam dan dia mendengar suara kencang gaduh. Dia mengatakan banyak kebocoran gas dan adanya api. “Itu yang membuat khawatir,” kata siswa itu yang memilih berlindung di dalam sebuah gim universitas dengan 1,000 siswa lain dan warga.

Pemerintah Jepang mengatakan sekitar 190 warganya mengalami luka serius. Banyak orang ketakutan memilih tidur dengan ditutupi selimut di luar rumah sementara lainnya berkemah di persawahan di wilayah terpencil di dekat kota utama. Pemerintah Jepang mengatakan sekitar 422 ribu rumah tangga tanpa air dan sekitar 100 ribu lain tanpa listrik. Para tentara membuat tenda-tenda untuk pengungsi dan truk bermuatan air dikirim ke wilayah yang memerlukan.
Hujan kencang ditambah angin kencang diramalkan bakal datang, dengan temperatur cuaca diperkirakan anjlok mencapai 13 derajat Celsius pada malam hari. Tim pemadam kebakaran menyediakan terpal-terpal kepada warga agar bisa menutupi atap yang rusak akibat gempa.

“Angin diperkirakan bakal datang dan hujan akan turun dengan lebat,” kata Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan dalam sebuah pertemuan. “Operasi penyelamatan pada malam hari bakal sangat sulit. Upaya penyelamatan ini bakal berpacu dengan waktu.”

Tentara Bela Diri Jepang di kota Mashiki, dekat dengan pusat lindu, terus menyediakan makanan dan air. “Saya tidak keberatan mengantre. Saya bersyukur bisa mendapat makanan,” kata seorang pria berusia 60 tahunan yang menunggu antrean makanan. Jepang merupakan wilayah seismik aktif “cincin api” di sekitar Laut Pasifik dan telah membangun kode-kode yang bertujuan membantu struktur-struktur bangunan tahan gempa.

Sementara itu Taiwan berjanji menyumbang uang senilai USD92 ribu (setara Rp1,2 miliar) kepada Jepang untuk membantu pemulihan usai diguncang serangkaian gempa. Melalui Kementerian Luar Negeri, Taiwan menyampaikan simpati mereka kepada pemerintah Jepang. Mereka juga berjanji akan menyumbang dana yang dibutuhkan oleh Prefektur Kumamoto yang terkena dampak gempa paling parah untuk memulihkan diri.

“Jika Jepang membutuhkan bantuan lain, pasti kami akan berusaha sekuat tenaga membantu,” tulis Kementerian Luar Negeri Taiwan. Melalui perwakilan di Tokyo, Presiden Taiwan Ma Ying-jeou menyampaikan rasa simpatinya kepada Perdana Menteri Shinzo Abe serta keluarga korban gempa. (CNN Indonesia/q)
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru