New Delhi (SIB) -Pemerintah India berencana untuk mengukur ulang ketinggian gunung tertinggi di dunia, Gunung Everest. Hal itu dilakukan untuk mengetahui apakah gempa yang mengguncang Nepal pada 2015 berdampak terhadap keadaan gunung tersebut.
Pejabat Survei India Swarna Subba Rao mengatakan, tim ekspedisi akan dikirim ke Gunung Everest dalam waktu dua bulan ke depan. Akan tetapi, pejabat Nepal mengaku belum ada kesepakatan dengan pihak India terkait pengiriman dan pemberian akses untuk mengukur ketinggian Pegunungan Himalaya. "Kita tidak tahu apa yang terjadi, belum ada laporan yang terkonfirmasi. Beberapa ilmuwan yakin gunung tersebut menyusut. Tetapi, ada juga yang mengatakan gunung tersebut bertambah tinggi," ujar Subba Rao, Kamis (26/1).
Ia menambahkan, tim beranggotakan 30 orang akan dikirim selama satu bulan untuk melakukan penelitian. Kemudian, selama 15 hari tim tersebut akan menghitung serta mendeklarasikan data yang mereka temukan. Badan Survei India akan bekerja sama penuh dengan pemerintah Nepal dalam menjalankan aksi tersebut.
Data satelit menunjukkan dampak gempa bumi Nepal pada 2015 menyusutkan ketinggian gunung tersebut. Gunung Everest saat ini diketahui memiliki ketinggian 8.848 meter di atas permukan laut (mdpl) berdasarkan perhitungan India 62 tahun lalu. Para ilmuwan mengatakan ketinggian Pegunungan Himalaya menyusut sekira 1 meter setelah guncangan gempa berkekuatan 7,8 Skala Richter (SR) itu.
Rao mengatakan, dalam situasi normal Pegunungan Himalaya di mana Gunung Everest terletak, diyakini bertambah rata-rata 1 sentimeter (cm) setiap tahun. Pertumbuhan terjadi karena lempeng tektonik sub-kontinen India dan Eurasia secara bertahap saling bergesekan satu sama lain.
(BBC/h)