Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 14 Desember 2025

Assad Peringatkan Dunia Bahaya Ideologi Arab Saudi

- Jumat, 17 Januari 2014 15:02 WIB
312 view
 Assad Peringatkan Dunia Bahaya Ideologi Arab Saudi
SIB/Int
Presiden Suriah Bashar al-Assad
Damaskus (SIB)- Presiden Suriah Bashar al-Assad, Rabu (15/1), dalam pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javar Zarif memperingatkan ideologi politik Arab Saudi adalah ancaman bagi dunia.

Assad merujuk pada ajaran Wahhabi, tradisi Islam ultra konservatif yang dominan di Arab Saudi, yang merupakan salah satu pendukung utama kelompok oposisi Suriah. "Rakyat Suriah dan sebagian rakyat wilayah ini sudah mengetahui seberapa serius ancaman Wahhabisme. Setiap orang harus berkontribusi untuk melawan dan memberantas Wahhabisme," ujar Assad.

Komentar Assad ini muncul di tengah ketegangan politik antara Suriah dan Arab Saudi. Kedua negara itu selama ini memang selalu saling berseberangan.

 Pertemuan dengan Menlu Zarif digelar kurang dari sepekan sebelum pertemuan damai Geneva II yang dirancang untuk mencari solusi damai terhadap konflik Suriah yang sudah menewaskan 130.000 orang itu.

Kantor berita Suriah SANA mengabarkan Zarif mengatakan tujuan kunjungannya ke Damaskus adalah untuk membantu memastikan konferensi Geneva II menelurkan hasil yang sesuai dengan keinginan rakyat Suriah.

Konflik berkepanjangan yang melanda Suriah telah membuat negeri itu mengalami krisis kemanusiaan. Bahkan menurut badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Suriah tengah mengalami krisis kemanusiaan terbesar di dunia.

"Ini krisis kemanusiaan terbesar yang kita hadapi saat ini," Wakil Sekjen Koordinator Bantuan Darurat dan Urusan Kemanusiaan PBB, Valerie Amos.

"Kita tahu bahwa kita harus melakukan semua yang kita bisa untuk terus meningkatkan aktivitas kita tahun ini, jika memang kita ingin memenuhi kebutuhan rakyat Suriah yang meningkat," tegas Amos dalam pidatonya di konferensi internasional soal Suriah, International Conference for Humanitarian Pledging for Syria yang digelar di Kuwait pada Rabu, 15 Januari waktu setempat.

Dalam konferensi itu, Sekjen PBB Ban Ki-moon juga mengatakan, separuh penduduk Suriah kini membutuhkan bantuan kemanusiaan segera. "Separuh dari total populasi warga Suriah, yakni hampir 9,3 juta orang membutuhkan segera bantuan kemanusiaan," cetus Ban.

Dalam konferensi tersebut, negara-negara pendonor menjanjikan dana lebih dari US$ 2,4 miliar. Hal ini sebagai respons atas imbauan PBB untuk membantu rakyat yang berada di wilayah Suriah dan mereka yang pergi ke negara-negara tetangga karena melarikan diri dari konflik Suriah.

Data terbaru memperkirakan, sekitar 4,1 juta warga Suriah akan tinggal sebagai pengungsi di Libanon, Yordania, Turki, Irak dan Mesir hingga akhir 2014 ini. Belum lama ini, diperkirakan sekitar 2,4 juta pengungsi dari Suriah bermukim di negara-negara tetangga. (Detikcom/x)
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru