Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 14 Desember 2025

Ribuan Demonstran Kembali Banjiri Bangkok Pasca Ledakan Bom

- Minggu, 19 Januari 2014 22:58 WIB
254 view
Ribuan Demonstran Kembali Banjiri Bangkok Pasca Ledakan Bom
AP Photo/Sakchai Lalit
Kembali Demo : Ribuan demonstran anti-pemerintah kembali berunjukrasa, Sabtu (18/1) pasca ledakan bom. Mereka bertekad untuk terus melakukan perjuangan menggulingkan pemerintahan PM Yingluck
Bangkok (SIB)- Ribuan demonstran antipemerintah kembali membanjiri Bangkok, Sabtu (18/1). Mereka bertekad untuk terus melakukan perjuangan menggulingkan pemerintahan Perdana Menteri (PM) Yingluck Shinawatra.

Aksi unjuk rasa ini berlangsung menyusul ledakan bom yang menghantam para demonstran pada Jumat, 17 Januari kemarin. Seorang demonstran tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam insiden tersebut.

Ketegangan pun meningkat usai ledakan bom mematikan yang belum diketahui pasti siapa pelakunya itu. Seorang demonstran berumur 46 tahun meninggal hari ini akibat luka-luka yang dideritanya dalam insiden itu.

Ribuan demonstran kembali tumpah-ruah di pusat kota Bangkok hari ini sembari mengibarkan bendera-bendera nasional Thai. "Kita harus melanjutkan perjuangan kita karena apa yang kita lakukan adalah demi negara kita," kata pemimpin demo, Suthep Thaugsuban kepada para wartawan.

Otoritas setempat menyatakan, sebanyak 37 orang juga terluka dalam insiden ledakan bom tersebut. Dari jumlah itu, 11 orang di antaranya saat ini masih dirawat di rumah sakit. Belum diketahui siapa pelaku serangan bom itu. Namun para demonstran menyalahkan pemerintah atas insiden itu.

Menurut pusat emergensi Erawan, seorang pria tewas pada Sabtu dini hari. "Dia meninggal akibat banyak kehilangan darah setelah mengalami luka-luka akibat serpihan di organ-organ dalamnya," ujar seorang pejabat Erawan.

Tidak disebutkan nama korban jiwa tersebut, namun pria itu dinyatakan berusia 46 tahun. Dia merupakan korban tewas kesembilan selama aksi-aksi demo antipemerintah yang terus berlangsung di Bangkok.

Hasil penyelidikan polisi terhadap ledakan bom saat pendemo anti-pemerintah berunjuk rasa menunjukkan perubahan rute demo pada menit-menit akhir menjadi pemicunya.

Kepala Kepolisian Nasional Thailand Adul Saengsingkaew yang mengatakan hal itu. "Gara-gara perubahan rute itu, kami tidak bisa memberikan perlindungan menyeluruh kepada para demonstran," katanya.

Adul juga mengatakan kalau pihaknya tidak terkait dengan insiden yang melukai sekitar 28 pendemo itu. Sementara itu, penjabat sementara Perdana Menteri (PM) Thailand Yingluck Shinawatra sudah memerintahkan kepolisian mengusut tuntas kasus itu.

Sementara itu, menurut catatan Wakil Kepala Kepolisian Kota Bangkok Adul Narongsak, tadinya PDRC bakal melalui Taman Lumpini. Tapi, di menit-menit akhir, mereka memilih melalui Jalan Banthat Thong. Di situlah, ledakan bom terjadi.

Perdana Menteri (PM) Thailand Yingluck Shinawatra tengah menghadapi aksi-aksi demo yang telah berlangsung lebih dari dua bulan terakhir. Para demonstran oposisi bersikeras menuntut pengunduran diri Yingluck, yang pemerintahannya dianggap sebagai boneka kakaknya, mantan PM Thaksin Shinawatra.

Sebelumnya, delapan orang telah tewas dan ratusan orang luka-luka dalam berbagai kekerasan di jalanan sejak pecahnya aksi-aksi demo tersebut. Ini termasuk insiden-insiden penembakan yang dilakukan sekelompok pria bersenjata tak dikenal terhadap para demonstran.

Sementara Palang Merah Thailand (TRCS) sudah meminta bantuan darah untuk menolong korban ledakan bom. Catatan TRCS menunjukkan Rumah Sakit (RS) Chulalongkorn membutuhkan 80 unit darah.

Lalu, RS Ramathibodi perlu 60 unit darah. Sementara, RS Klang memerlukan 80 unit darah. Sejauh ini, menurut data TRCS, ketiga RS itu total merawat 36 pendemo, tulis laman Bangkok Post. (Detikcom/w)
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru