Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 14 Desember 2025

Myanmar Bebaskan Tentara Anak dari Angkatan Bersenjata

- Senin, 20 Januari 2014 16:17 WIB
226 view
Myanmar Bebaskan Tentara Anak dari Angkatan Bersenjata
Yangon (SIB)- Tentara Myanmar telah membebaskan 96 anak-anak dan pemuda dari angkatan bersenjatanya, kata Perserikatan Bangsa Bangsa Sabtu, menyambut satu "langkah bersejarah" untuk mengakhiri penggunaan tentara anak-anak di negara yang sebelumnya dikuasai junta.

Langkah ini adalah pembebasan terbesar dari perekrutan anak sejak pemerintah reformis baru Myanmar dan angkatan bersenjata "Tatmadaw" menandatangani perjanjian Juni 2012 dengan PBB dalam masalah ini.

Sebanyak 272 anak-anak dan pemuda telah dibebaskan lebih dari 18 bulan lalu karena militer telah mengurangi perekrutan - meskipun belum sepenuhnya dihentikan - penggunaan anak-anak.

Pembebasan itu adalah "sebuah langkah bersejarah untuk mengakhiri perekrutan dan penggunaan anak-anak oleh Angkatan Bersenjata Myanmar," kata PBB dalam sebuah pernyataan.

Bertrand Bainvel, perwakilan badan anak-anak UNICEF  PBB di negara itu mengatakan, langkah itu merupakan "komitmen yang kuat oleh Pemerintah Myanmar dan Tatmadaw untuk mengakhiri praktek yang mencuri kehidupan, harapan dan impian anak-anak".

Tidak ada angka yang diverifikasi mengenai berapa banyak anak-anak yang saat ini bertugas di militer Myanmar yang berjumlah besar, yang telah menghadapi tuduhan-tuduhan membunuh dan pelanggaran atas hak-hak anak, termasuk perekrutan paksa anak-anak dan warga sipil lainnya untuk bekerja sebagai kuli atau detektor tambang bahkan manusia.

Mengakhiri pelanggaran hak asasi merupakan tuntutan utama dari masyarakat internasional, yang telah dicakup reformasi di Myanmar sejak berakhirnya kekuasaan junta pada 2011.

Sebuah rezim kuasi-sipil yang dipimpin oleh mantan Jenderal Thein Sein telah memenangkan pujian dan mengarahkan negara keluar dari dekade isolasi. Reformasi meliputi pelepasan tahanan politik dan menyambut partai oposisi Aung San Suu Kyi menjadi bagian  parlemen.

Myanmar membebaskan 42 anak-anak pada September 2012, 24 Februari tahun lalu, 42 pada Juli dan selanjutnya 68 pada Agustus.

Semua dari mereka yang dibebaskan direkrut sejak anak-anak, tetapi beberapa telah dilakukan ketika mereka  menjadi orang dewasa.

PBB juga menyuarakan keprihatinan bahwa tujuh kelompok pemberontak etnis bersenjata di negara itu masih terus merekrut anak-anak ke dalam barisan mereka dan menyerukan diakhirinya praktek itu.

"Ini tidak akan mungkin untuk membangun Myanmar baru tanpa mengakhiri penggunaan dan perekrutan anak-anak oleh Tatmadaw dan juga kelompok-kelompok bersenjata non-negara serta untuk semua," kata Bainvel.

Myanmar telah dicengkeram oleh sejumlah konflik sipil dengan etnis kelompok minoritas yang berusaha mendapatkan otonomi yang lebih sejak kemerdekaan dari kolonial Inggris yang memerintah pada tahun 1948.

Pemerintah saat ini telah mencapai kesepakatan perdamaian sementara dengan sebagian besar kelompok pemberontak, tetapi gencatan senjata nasional sejauh ini terbukti sulit dipahami. (Ant/q)
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru