Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 14 Desember 2025

“Ekonomi Kangkung” ala PM Malaysia

- Senin, 20 Januari 2014 16:29 WIB
390 view
“Ekonomi Kangkung” ala PM Malaysia
PM Najib Razak
Kuala Lumpur (SIB)- Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak menyebut kangkung untuk menjelaskan prisip supply dan demand karena sayuran ini populer di Malaysia. “Saya suka makan kangkung, kalian semua suka kangkung. Saya memberi contoh itu karena setiap orang memakannya. Jika saya menggunakan contoh burung puyuh, hanya orang tertentu yang memakannya,” ujar Najib, Jumat (17/1). “Contoh itu bukan bermaksud mengolok-olok orang karena saya memberi contoh supply dan demand yang menentukan harga komoditas pangan dan tidak berhubungan dengan pengendalian harga,” ujar Najib.

Najib juga mengatakan sudah memerintahkan Kementerian Perdagangan Dalam Negeri, Koperasi dan Konsumerisme (KPDNKK) untuk lebih mantap menghadapi permainan para tengkulak. Najib mengatakan ini demi memberi pengertian kepada para pedagang untuk lebih beretika dalam melakukan aktivitas komersial sekaligus membantu rakyat.

“Saya sudah memerintahkan KPDNKK untuk menggunakan undang-udang terhadap praktik tengkulak yang memainkan harga terlalu tinggi demi keuntungan,” kata Najib. “Ini adalah salah satu cara kita membantu menurunkan harga demi konsumen, khususnya harga-harga yang melambung yang digoreng para pedagang yang memanfaatkan situasi saat ini,” katanya pada kesempatan makan malam yang digalang oleh Malaysian Indian Muslim Congress , Kamis malam (16/1).

Ia juga meminta konsumen lebih proaktif melaporkan kepada pemerintah jika mendeteksi ada pedagangan yang nakal. Bersama timbalan Perdana Menteri Sri Muhyidin Yassin, Najib bakal turun ke lapangan mengecek harga barang dari dekat. Menurut Najib, ia akan menggunakan ini untuk menggalakkan toko-toko yang menawarkan harga yang melawan. “Dan kami akan mengiklankan atau menginformasikan kepada semua pihak bahwa toko-toko murah ini layak dikunjungi masyarakat,” kata Najib, seperti dikutip kantor berita Malaysia Bernama. (bernama/In.c/c)
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru