Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 14 Desember 2025

PBB Desak Myanmar Selidiki Pembunuhan Warga Rohingya

- Sabtu, 25 Januari 2014 13:16 WIB
249 view
PBB Desak Myanmar Selidiki Pembunuhan Warga Rohingya
Yangon (SIB)- Puluhan pria, perempuan dan anak-anak dilaporkan tewas dalam serangan-serangan terhadap kaum muslim Rohingya di Myanmar. Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun mendesak pemerintah Myanmar untuk menyelidiki hal tersebut.

PBB menyatakan, pihaknya menerima "informasi kredibel" mengenai serangkaian serangan di wilayah terpencil di Rakhine awal bulan ini. "Saya menyesalkan jatuhnya korban jiwa di desa Du Chee Yar Tan dan meminta otoritas untuk melakukan penyelidikan menyeluruh, segera dan berimbang serta memastikan para korban dan keluarga mereka mendapat keadilan," ujar kepala HAM PBB, Navi Pillay dalam statemen seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (24/1).

PBB mengaku menerima informasi bahwa delapan pria Rohingya diserang dan dibunuh di desa yang terletak dekat perbatasan dengan Bangladesh tersebut. Demikian dilaporkan media lokal Rakhine Buddhists pada 9 Januari lalu.

Empat hari kemudian, seorang sersan polisi di desa yang sama ditangkap dan dibunuh oleh warga Rohingya. Ini membuat para polisi dan warga Rakhine setempat membunuh setidaknya 40 warga Rohingya di malam yang sama. Para korban terdiri dari pria, wanita dan anak-anak. Informasi ini telah diteruskan oleh PBB ke pemerintah Myanmar. Namun sejauh ini belum ada komentar dari pemerintah Myanmar.

Situasi di negara bagian Rakhine, Myanmar barat terus diliputi ketegangan setelah beberapa kali terjadi kekerasan sektarian antara warga Buddha dan Rohingya sejak tahun 2012 lalu. Ratusan orang telah tewas dan sekitar 140 ribu orang telah kehilangan tempat tinggal akibat konflik tersebut.

Otoritas Myanmar membantah keras adanya warga sipil yang tewas dalam serangan itu. Hanya disebutkan bahwa seorang polisi tewas usai bentrokan tersebut. Deputi Menteri Informasi Myanmar menegaskan seluruh laporan tersebut adalah kebohongan belaka dan salah. Pemerintah pun memaparkan detail dari insiden yang menyebabkan hilangnya seorang anggota polisi, yang memicu serangan terhadap etnis Rohingya itu.

"Pada 13 Januari 2014 lalu, patroli polisi bertemu dengan sekelompok pria yang digambarkan sebagai warga Bengali. Kelompok warga itu kemudian mulai melemparkan batu kepada patroli polisi tersebut dan kemudian disertai oleh sekira 100 warga desa yang bersenjatakan pisau dan kayu," ujar Deputi Menteri Informasi Myanmar.

Para petugas polisi itu pun lari menyelamatkan diri, kecuali Sersan Aung Kyaw Thein yang dilaporkan hilang sejak peristiwa tersebut. Polisi anti huru-hara pun datang ke desa untuk mencari Sersan Aung, namun tidak diketahui kelanjutannya.(Detikcom/w)
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru