Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 14 Desember 2025

Assad Sengaja Buat Warga Suriah Kelaparan

* Oposisi Suriah Tetap Minta Assad Lengser
- Minggu, 26 Januari 2014 22:40 WIB
329 view
Assad Sengaja Buat Warga Suriah Kelaparan
SIB/Int
Presiden Suriah Bashar Al Asshad
Damaskus (SIB)- Lembaga HAM, Amnesty International, melaporkan kasus kelaparan massal di Suriah. Mereka menuduh rezim Bashar al Assad sengaja membuat warganya kelaparan.

 â€œPemerintah Suriah secara sistematis menggunakan kelaparan sebagai senjata perang,” ujar Sekretaris Jenderal Amnesty International Salil Shetty, seperti dikutip Al Arabiya, Jumat (24/1).

“Mereka menghalangi bantuan kemanusiaan untuk warga. Ada sekira sembilan juta warga yang kini sangat membutuhkan bantuan,” lanjut Shetty.

Laporan Amnesty Internasional menambah daftar panjang kejahatan perang yang dilakukan Assad. Sebelumnya, tim jaksa internasional mengungkap aksi penyiksaan yang dilakukan Assad terhadap ribuan tahanan. Pemerintah Suriah saat ini sedang berunding dengan kubu oposisi di Kota Jenewa, Swiss.

Dalam dialog, Pemerintah Suriah menolak tuntutan oposisi yang menginginkan Assad turun dari kekuasaan.

Oposisi Suriah Tetap Minta Assad Lengser
Konferensi Jenewa II yang membahas upaya damai antara Pemerintah Suriah dengan pihak oposisi mulai berjalan. Namun pihak oposisi tetap tegas pada pendiriannya menuntut agar Presiden Bashar Al-Assad lengser.

Sejak 2011 lalu, perang saudara pecah di Suriah. Hingga saat ini aksi kekerasan pun terus berlanjut dengan menyisakan ratusan ribu jiwa tewas.

Pemimpin Oposisi Suriah Ahmed Jarba memaparkan permintaannya dalam upaya menuju perdamaian. Jarba mengatakan, dirinya menginginkan masa depan Suriah tanpa ada Assad.

"Kami mencari masa dapan tanpa ada kehadiran dirinya (Assad). Assad dan semua pihak dalam kekuasaannya, sudah sepatutnya menjadi masa lalu," ujar Jarba, seperti dikutip AFP, Jumat (24/1). "Seharusnya tidak ada seorang pun yang meragukan bahwa rezim ini sudah berakhir. Rezim ini sudah mati," tegasnya.

Jerba juga menjelaskan bagaimana Rusia -yang selama ini dikenal membela Assad- tidak akan pernah bertahan di belakang Assad. Namun keinginan Jerba untuk melihat Assad lengser dilawan oleh pejabat dari pemerintahan Assad. Mereka bersikeras bahwa Assad tidak akan pergi.

Pada hari pertama pertemuan yang berlangsung di Jenewa, dipenuhi oleh retorika keras dari kedua belah pihak. Mereka saling menuduh melakukan kejahatan kemanusiaan dan memperlihatkan tanda-tanda tidak kompromi.

Banyak pihak memperkirakan pertemuan ini tidak akan menghasilkan sesuatu yang kongkrit untuk menghentikan perang saudara. (AFP/okz/c)
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru