Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 14 Desember 2025
India Peringati Hari Republik ke-65

Politisi Diperingatkan Tidak Remehkan Kemarahan Warga Terkait Korupsi

- Senin, 27 Januari 2014 19:43 WIB
369 view
Politisi Diperingatkan Tidak Remehkan Kemarahan Warga Terkait Korupsi
New Delhi (SIB)- India memperingati Hari Republik Minggu (26/1) dengan parade perangkat keras militer di ibu kota, New Delhi, sementara presiden memperingatkan politisi negara itu tidak meremehkan kemarahan umum pada korupsi.

Ribuan penonton ikut menyaksikan parade tahunan militer dan budaya di sepanjang jalan Rajpath, New Delhi, itu bersama dengan pemimpin politik dan tamu kehormatan, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.

Keamanan diperketat di ibu kota itu dengan polisi dan tentara menutup bagian-bagian luas kota itu untuk Hari Republik ke-65 tahun, yang adalah satu liburan nasional untuk memperingati hari saat  konstitusi India mulai diberlakukan.

Pada malam menjelang Hari Republik acara-acara tradisional dengan sejumlah pertunjukan yang bersemangat patriotik, Presiden Pranab Mukherjee memperingatkan para politisi terhadap korupsi dan janji palsu pemilihan umum menjelang pemungutan suara pada Mei depan.

“Korupsi adalah kanker yang merusak demokrasi dan melemahkan landasan-landasan negara kita,” kata Mukherjee dalam pidato tahunan yang disiarkan langsung di televisi nasional.

“Jika rakyat India marah, itu adalah karena mereka menyaksikan korupsi dan pemborosan sumber-sumber nasional. Jika pemerintah-pemerintah tidak menyingkirkan kerusakan-kerusakan ini, para pemilih akan menyingiran pemerintah-pemerintah,” katanya Sabtu malam.

Sebelum pengangkatannya sebagai presiden tahun 2012, Mukherjee adalah seorang menteri senior dalam koalisi yang dipimpin partai Kongres yang berkuasa dilanda sejumlah skandal korupsi yang menurunkan dukungan para pemilih.

Muherjee menerima apa yang dianggapnya sebagai sebagai bintang politik baru India, Menteri Besar New Delhi Arvind Kejriwal, yang mengumumkan dirinya sebagai anarkis bulan ini ketika ia memprotes di ibu kota itu untuk mendesak reformasi kepolisian.

Kejriwal, mantan pegiat anti-korupsi yang diangkat kurang dari sebulan lalu , menghadapi kecaman keras karena melakukan protes duduk dua hari di mana polisi memukul dengan pentungan para pendukungnya.

Kejriwal akan mengambil keuntungan  dari gelombang popularitas  nya dikalangan warga miskin dan klas menengah pada pemilu mendatang.

Tetapi akhir-akhir ini termasuk di antara para pemimpin yang dikecam karena apa yang disebut para pengeritik  gagal membuat transisi dari pemrotes  di jalan yang berhasil pada pengurusan pemerintah sebagai menteri besar.(Antara/AFP/w)
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru