Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 14 Desember 2025

Deklarasikan Zona Pertahanan Baru, AS Peringatkan China

- Minggu, 02 Februari 2014 13:51 WIB
249 view
Deklarasikan Zona Pertahanan Baru, AS Peringatkan China
Washington (SIB)- Amerika Serikat memperingatkan China terhadap langkah apapun untuk mendeklarasikan satu zona pertahanan baru atas bagian-bagian Laut China Selatan termasuk pulau-pulau yang dipersengketakan.

Harian Asahi Shimbun dari Jepang melaporkan bahwa para perwira Angkatan Udara China telah merancang proposal-proposal bagi Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) mendatang yang dapat menempatkan pulau-pulau Paracel di intinya.

Langkah demikian akan dipandang "sebagai tindakan provokatif dan sepihak yang dapat menaikkan ketegangan dan mempertanyakan komitmen China bagi pengelolaan secara diplomatis kawasan-kawasan sengketa," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Marie Harf kepada wartawan, Jumat (31/1).
Namun, ia menekankan bahwa laporan-laporan tersebut "belum terkonfirmasi" saat ini.

Beijing mengklaim Laut China Selatan hampir sebagian besarnya, bahkan kawasan-kawasan yang jauh dari garis pantainya.

Negara-negara yang terletak di sekitar laut tersebut saling klaim tumpang tindih atas laut itu terlibat sengketa dengan Beijing, termasuk atas kepemilikan pulau-pulau itu.

Banyak negara, termasuk Amerika Serikat dan Jepang, menggunakan ADIZ sebagai bentuk peringatan awal, yang memungkinkan mereka memantau pesawat yang mendekat wilayah udara mereka.

Pesawat-pesawat yang memasuki daerah itu sering diminta memberitahukan identitas mereka dan tetap mempertahankan kontak radio dengan pihak berwenang lokal. Setiap pesawat yang dapat menimbulkan kekhawatiran dapat membuat jet-jet tempur memburu dan mencegatnya.

Beijing masih mempertimbangkan eksistensi zona itu dan sedang mempertimbangkan waktu bagi satu pengumuman, kata surat kabar itu.

Jepang, Korsel dan negara-negara lain menanggapi dengan marah pada November ketika Beijing secara sepihak mengumumkan satu ADIZ di Laut China Timur.

China meminta semua pesawat menyampaikan rencana-rencana penerbangan ketika akan melewati daerah itu, memberitahu kebangsaan  mereka dan tetap melakukan komunikasi radio dua jalur atau menghadapi "tindakan-tindakan pertahanan darurat".

AS mengatakan pihaknya tidak akan menaati ADIZ itu dan dalam apa yang disebutnya sebagai satu tantangan pada Beijing, yang memicu pesawat-pesawat militer AS melintasi wilayah itu.

Zona itu mencakup pulau-pulau yang disengketakan yang dikuasai Tokyo-- yang dikenal di Jepang bernama Senkaku dan China menyebutnya Diaoyu- tempat kapal-kapal dan pesawat dari dua negara telah saling mengintai.

Pada November Provinsi Hainan, pulau  China selatan mensahkan satu peraturan yang mewajibkan kapal-kapal nelayan asing harus memperoleh izin untuk memasuki perairannya, yang ditetapkan sebagai bagian terbesar laut itu.

Pada September, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry  memperingatkan China tidak mengumumkan satu zona pertahanan udara baru di laut itu, yang adalah rute lalu lintas penting bagi banyak perdagangan regional dan global melalui wilayah perairan tersebut. (Ant/AFP/f)
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru