Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 28 September 2025

Berkunjung ke Papua Nugini, Paus Fransiskus: SDA Harus Menguntungkan Seluruh Komunitas

Wilfred Manullang - Sabtu, 07 September 2024 12:43 WIB
211 view
Berkunjung ke Papua Nugini, Paus Fransiskus: SDA Harus Menguntungkan Seluruh Komunitas
Foto: AFP/Andrew Kutan
Paus Fransiskus
Port Moresby (harianSIB.com)
Paus Fransiskus mengatakan kepada para pemimpin Papua Nugini bahwa Sumber daya alam yang melimpah harus menguntungkan "seluruh komunitas". Seruan bermuatan politis ini disampaikan Paus Fransiskus dalam kunjungannya ke Papua Nugini, Sabtu (7/9/2024).

Diketahui bahwa Papua Nugini memiliki cadangan emas, tembaga, nikel, gas alam, dan kayu yang sangat besar, yang telah menarik banyak perusahaan multinasional untuk berinvestasi.

Namun, di negara tersebut, sekitar satu dari empat orang hidup di bawah garis kemiskinan, dan hanya lebih dari 10 persen rumah yang memiliki listrik.

"Barang-barang ini ditakdirkan oleh Tuhan untuk seluruh komunitas," kata Paus kepada para politisi, diplomat, dan pemimpin bisnis pada hari pertama kunjungannya ke negara Pasifik Selatan tersebut.

Paus berusia 87 tahun itu sedang melakukan kunjungan maraton 12 hari ke Asia-Pasifik, menekankan tekadnya untuk mempromosikan dialog antaragama.

Paus mengatakan bahwa bahkan jika "para ahli luar dan perusahaan internasional besar harus terlibat dalam pemanfaatan sumber daya ini" mereka seharusnya tidak menjadi satu-satunya yang diuntungkan.

"Sudah sepantasnya kebutuhan masyarakat setempat dipertimbangkan ketika mendistribusikan hasil dan mempekerjakan pekerja, untuk meningkatkan kondisi hidup mereka," katanya.

Selama beberapa dekade, Papua Nugini telah dipenuhi dengan tambang-tambang besar yang dikelola oleh Kanada, Australia, dan China.

Proyek senilai US$19 miliar yang dipimpin oleh ExxonMobil telah menghasilkan puluhan juta ton gas alam cair sejak operasi dimulai pada tahun 2014. Proyek gas bernilai miliaran dolar lainnya sedang dikembangkan oleh TotalEnergies.

Namun, kemiskinan warganya tetap mencolok. Studi Bank Dunia baru-baru ini menunjukkan bahwa antara tahun 2009 dan 2018, produk domestik bruto per orang negara itu tumbuh lebih dari sepertiga karena booming-nya sumber daya alam.

Namun, selama periode yang sama, persentase orang yang hidup dengan kurang dari US$2 per hari hampir sama. (*)

Editor
: Wilfred Manullang
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru