Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kamis, 25 Desember 2025

Organisasi Penyintas Bom Atom Hiroshima-Nagasaki Raih Nobel Perdamaian 2024

Wilfred Manullang - Jumat, 11 Oktober 2024 20:27 WIB
227 view
Organisasi Penyintas Bom Atom Hiroshima-Nagasaki Raih Nobel Perdamaian 2024
(AP/AP)
Toshiyuki Mimaki (kanan), presiden Nihon Hidankyo berbicara kepada awak media di Hiroshima, Jepang, Jumat, 11 Oktober 2024, setelah diumumkan sebagai penerima Nobel Perdamaian.
Stockholm (harianSIB.com)

Nihon Hidankyo, organisasi penyintas bom atom Hiroshima-Nagasaki di Jepang dinobatkan meraih penghargaan Nobel Perdamaian 2024.

Penghargaan tersebut diumumkan di Institut Nobel Norwegia di Oslo, pada Jumat (11/10/2024) ini.

Dikutip dari kompas.com, hadiah Nobel Perdamaian 2024 diberikan kepada Nihon Hidankyo sebagai penghargaan atas upaya organisasi tersebut untuk mencapai dunia yang bebas dari senjata nuklir.

"Gerakan akar rumput penyintas bom atom dari Hiroshima dan Nagasaki, yang juga dikenal sebagai Hibakusha, menerima hadiah perdamaian untuk upayanya mencapai dunia yang bebas dari senjata nuklir dan untuk menunjukkan melalui kesaksian saksi bahwa senjata nuklir tidak boleh digunakan lagi," kata Jorgen Watne Frydnes, ketua Komite Nobel Norwegia di Oslo, dikutip dari Al Jazeera.

Komite Nobel Norwegia menyatakan, Nihon Hidankyo ingin menghormati semua penyintas bom atom Hiroshima dan Nagasaki yang meskipun mengalami penderitaan fisik dan kenangan menyakitkan, telah memilih untuk menggunakan pengalaman berharga mereka untuk menumbuhkan harapan dan keterlibatan demi perdamaian.

"Mereka membantu kita menggambarkan hal yang tidak dapat dijelaskan, memikirkan hal yang tidak terpikirkan, dan memahami rasa sakit dan penderitaan yang tidak dapat dipahami yang disebabkan oleh senjata nuklir," kata Komite tersebut.

Komite Nobel Norwegia mengatakan, sebanyak 286 kandidat telah terdaftar untuk dipertimbangkan dalam penghargaan tahun ini, di mana 197 di antaranya adalah individu dan 89 organisasi.

Para pemenang Hadiah Nobel biasanya menerima 11 juta krona Swedia, meskipun beberapa pemenang berbagi hadiah tersebut.

Di tahun lalu, Nobel Perdamaian 2023 dimenangkan oleh aktivis hak asasi manusia (HAM) Iran, Narges Mohammadi, atas "perjuangannya melawan penindasan terhadap perempuan di Iran dan perjuangannya untuk mempromosikan hak asasi manusia dan kebebasan bagi semua orang".

Mohammadi, yang dikenal sebagai wakil direktur dan juru bicara Pusat Pembela Hak Asasi Manusia, dilaporkan dijatuhi hukuman satu tahun penjara tambahan pada bulan Juni karena aktivisme yang dilakukannya.

Menurut The Associated Press, Pemerintah Iran tidak mengakui hukuman tambahannya pada saat itu. (*)

Editor
: Wilfred Manullang
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru