Sihaloho Warga Desa Siopat Sosor Parbaba Minta Polres Samosir Tindak Lanjuti Dugaan Pemalsuan Surat

Samosir (SIB) -Hendrik Sihaloho dan Hendrikus Sihaloho warga Dusun 2 Bona-Bona Desa Siopat Sosor Parbaba Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir, melalui kuasa hukumnya Advokat Marolop Simbolon SH kepada SIB, Rabu (2/11), mengharapkan agar Polres Samosir dapat menindaklanjuti dugaan pemalsuan surat tanah yang dilakukan oleh FS.

Marolop menjelaskan, kliennya Hendrikus Sihaloho sebelumnya dilaporkan oleh pelapor FS dan kawan-kawan terkait kasus perdata soal pembagian harta warisan ke Pengadilan Negeri Balige pada tahun 2009 dengan gugatan Reg No 20/Pdt.G/2009 dan dimenangkan oleh FS. Selanjutnya, FS dilaporkan Hendrik Sihaloho ke Polres Samosir terkait kasus pidana dugaan pemalsuan surat tanah tersebut pada tahun 2012.

"Namun ironisnya sudah empat tahun sampai sekarang kasus tindak pidana dugaan pemalsuan surat tanah itu tidak ada penyelesaiannya. Bahkan kata Marolop terlapor FS tidak bisa memperlihatkan surat asli kepemilikan tanah saat akan diperiksa keasliannya ke Laboratorium Forensik cabang Medan," ucapnya.

Marolop menambahkan, "jadi kami sangat berharap agar penyidik Polres Samosir secepatnya menetapkan tersangka kasus pidana dugaan pemalsuan surat tersebut, sekaligus melimpahkan berkasnya ke jaksa penuntut umum untuk disidangkan. Serta sangat mengharapkan kepada PN Balige untuk menunda atau menolak pelaksanaan eksekusi tanah warisan tersebut, sebab belum adanya kepastian hukum dari penyidik Polres Samosir," terangnya.

Menanggapi hal ini Kasat Reskrim Polres Samosir AKP Adi Alfian melalui sambungan seluler mengatakan, untuk saat ini kita masih melakukan pencarian terhadap kepemilikan surat asli tanah tersebut. Selain itu, kasus ini sudah tiga kali digelar di Polda Sumatera Utara, dan berharap agar kita lebih bersabar," kata Alfian. (F08/y)