Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kamis, 26 Juni 2025

KoRaSSS Kembangkan Permainan Catur Satur Nagur

- Sabtu, 12 November 2016 18:36 WIB
357 view
KoRaSSS Kembangkan Permainan Catur Satur Nagur
Simalungun (SIB)-  Sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah dalam rangka pengembangan destinasi pariwisata Danau Toba, Koalisi Rakyat untuk Siantar-Simalungun Sejahtera (KoRaSSS) bekerjasama dengan Sanggar Budaya Rayantara (SBR) mulai mengembangkan suatu kearifan lokal yang disebut 'Satur Nagur'.

Drs Rikanson Jutamardi Purba Ak, pendiri KoRaSSS, Selasa (1/11) menuturkan, Satur Nagur adalah pertandingan catur pada zaman dahulu yang dilakukan oleh Raja Nagur (raja Simalungun di wilayah Sumatera Timur sekitar abad keenam). Dalam pertandingan catur, Raja Nagur melawan sejumlah raja lainnya seperti Raja Batangio, baik dalam rangka hobi, pertaruhan budak maupun pertaruhan wilayah kerajaan.

Pertandingan dilaksanakan di 'Buntu Parsaturan' (bukit percaturan) yang terletak di daerah Bah Sawa yaitu daerah Panei sekarang. Ada juga lokasi pertandingan lain yaitu di Bah Bolag, Tanah Jawa Kabupaten Simalungun, dimana Raja Batangio bertanding melawan Tuan Syahkuda Bolag. Yang unik dari Satur Nagur ini adalah buah catur yang digunakan berukuran raksasa dan terbuat dari batu serta lapangan catur dari bahan papan berukuran 25 meter persegi.

Disiapkan juga 2 kursi semacam singgasana raja sebagai tempat duduk para pemain catur yang berhadapan. Sultan Saragih dari Sanggar Budaya Rayantara menambahkan, permainan Satur Nagur diiringi musik tradisional berupa 'gondrang' (gendang) dan tari-tarian, sehingga suasana makin meriah, seru dan benar-benar unik. Baru-baru ini, KoRaSSS bekerjasama dengan Sanggar Budaya Rayantara bahkan sudah menggelar turnamen Satur Nagur di lapangan parkir pariwisata Pematangsiantar dan pesertanya berdatangan dari berbagai elemen masyarakat seperti anggota DPRD Simalungun Bernhard Damanik, Jasebel Girsang SH MM, Ekman Silalahi, Kasiaman Sumbayak dan lainnya. LAYAK JUAL Rikanson Jutamardi Purba mengutarakan, keunikan Satur Nagur ini menjadikannya sebagai objek wisata yang layak jual. Tinggal lagi bagaimana Pemerintah Kabupaten Simalungun melalui Dinas Pariwisata mengemasnya dengan baik dan berkeinginan mengembangkannya terutama dalam mendukung destinasi pariwisata Danau Toba.

"Kami masih sabar menunggu pemerintah, sehingga kelak dapat langsung mengeksekusi ide yang ada. Sayang sekali jika Dinas Pariwisata tak mengakomodir inisiatif yang kami lakukan ini," ujar Jutamardi. Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Simalungun, Resman Saragih saat dicoba dikonfirmasi melalui telepon seluler, tidak berhasil. (C05/ r)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru