Ketua DPRD Minta Dugaan Penggelapan Pajak Reklame di Batubara Diusut Tuntas

Batubara (SIB)- Ketua DPRD Batubara H Selamat Arifin SE meminta agar kasus dugaan penggelapan dana pajak reklame tahun 2016 di Dispenda Batubara diusut tuntas dan pihaknya sudah melayangkan panggilan terhadap oknum Kadis Pendapatan Daerah Julkafli Lubis untuk hadir dalam rapat dengar pendapat (rdp) pada Rabu (15/2).

Hal itu terungkap saat Ketua DPRD didampingi Ketua Komisi B Fahmi SH serta beberapa anggota DPRD lainnya menerima delegasi pengurus Laskar Anak Negeri (Lari) Kabupaten Batubara di ruang Fraksi Golkar gedung dewan di Jalan Perintis Kemerdekaan Limapuluh, Jumat (10/2).

Selamat menyatakan memberikan apresiasi yang tinggi atas adanya kepedulian dari Laskar Anak Negeri Batubara dan berjanji akan serius menindaklanjuti aspirasi para mahasiswa pegiat anti korupsi itu sesuai prosedur serta tahapan yang ada, dan jika terbukti dia minta agar kasus itu diusut sampai tuntas.

Politisi Partai Golkar itu mengatakan, langkah klarifikasi terkait dugaan penggelapan pajak reklame dan restoran seperti yang dituduhkan itu perlu dilakukan agar wakil rakyat dapat mengambil sikap meskipun dia mengakui bahwa oknum Kadispenda sering mangkir jika dipanggil.

"Kadispenda kita itu memang agak payah, kalau dipanggil selalu tak datang, meski demikian kita lihat saja nanti perkembangannya setelah prosesnya berjalan," ujarnya.

Ketua Laskar Anak Negeri Batubara Rahman didampingi pengurus Andi Swandana, Riki Azizi serta beberapa anggota lainnya kepada SIB menyatakan, pihaknya sangat apresiasi terhadap sikap DPRD Batubara yang sudah mengagendakan pemanggilan terhadap oknum Kadispenda Batubara guna melakukan rapat dengar pendapat.

Rahman memastikan pihaknya akan hadir melihat langsung jalannya rapat di gedung dewan itu pada 15 Februari mendatang, "Nanti tanggal 15 itu kami akan datang ke sini, kita kawal terus kasus ini sampai tuntas," ujarnya penuh semangat.

Terpisah Kepala Dinas Pendapatan Daerah Batubara Julkafli Lubis melalui Kabid Penagihan Pajak Rijali saat dihubungi SIB menolak berkomentar. "Waduh bukan kapasitas saya menjawab, nanti saya tanya pimpinan dulu ya Bang," katanya sambil memutus sambungan telepon. (C25/f)