Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 22 Desember 2025

PT Aquafarm Tutup KJA di Huta Panahatan, Simalungun

- Senin, 19 Februari 2018 22:24 WIB
331 view
PT Aquafarm Tutup KJA di Huta Panahatan, Simalungun
Medan (SIB) -PT Aquafarm Nusantara (PTAN) yang bergerak di sektor budidaya perikanan nila melalui keramba jaring apung (KJA) memutuskan menutup salah satu lokasi usaha yang berada di Huta Panahatan, Desa Sibaganding, Kecamatan Girsang Sipanganbolon,  Simalungun. Keputusan itu diambil pada Jumat (16/2) guna membantu program pemerintah untuk menjadikan lokasi Panahatan dan sekitarnya sebagai bagian dari situs Geopark Kaldera Toba - UNESCO.

Humas PT Aquafarm Afrizal kepada wartawan di Medan, Sabtu (17/2) mengatakan,  keputusan tersebut dibuat dengan berat hati, karena  Panahatan merupakan lokasi  PT Aquafarm Nusantara merintis usaha budidaya ikan di Danau Toba pada awal tahun 1998. Dan hingga saat ini, PTAN telah dikenal di dunia sebagai produsen ikan nila fillet kelas premium.

Dikatakannya, PTAN telah mempekerjakan 750 orang yang berdedikasi di seluruh lokasi usaha yang berada di perairan Danau Toba, termasuk beberapa usaha turunannya. Saat ini, di lokasi Panahatan  ada 57 orang karyawan tetap, yang mata pencaharian utamanya berasal dari PTAN.

"Kami akan bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan pemerintah kabupaten di seputar kawasan Danau Toba, untuk melihat kemungkinan mereka dapat mencarikan solusi pekerjaan baru bagi karyawan yang akan terkena dampak atas penutupan ini," kata dia.

Keputusan PTAN ini menurut Afrizal, dilaksanakan berdasarkan koordinasi dengan Pemprovsu dan instansi terkait lainnya untuk membantu pemerintah Indonesia menjadikan lokasi Panahatan sebagai situs Geopark UNESCO dan juga sebagai bentuk  dukungan untuk membawa pariwisata baru ke  Danau Toba.

"PT Aquafarm Nusantara dan induk perusahaan kami, Regal Springs AG, sangat percaya bahwa ada masa depan yang positif bagi Danau Toba di mana sektor usaha budidaya perikanan yang bertanggungjawab dan sektor pariwisata dapat hidup berdampingan, seperti berjalan di banyak belahan dunia lainnya, yang memberikan ruang bagi beberapa pelaku usaha untuk bekerja secara terpadu dan terencana dalam mewujudkan hal ini," jelasnya.

Saat ini kata dia, PTAN merupakan bagian dari bisnis global dengan para ahli dan teknologi terkemuka dan percaya bahwa PTAN dapat memberikan kontribusi yang bertanggungjawab melalui model koeksistensi (hidup bersama) di Danau Toba.

PTAN memiliki sejarah panjang dalam menjalankan bisnis di Indonesia yang dimulai sejak 30 tahun lalu di Jawa, dan di Danau Toba pada tahun 1998, untuk memproduksi ikan nila kelas premium. PTAN kata Afrizal, beroperasi sesuai dengan Standar Manajemen Perikanan Budidaya yang bertanggungjawab dan berkelanjutan serta senantiasa mematuhi hukum serta peraturan nasional dan internasional untuk standar keamanan pangan, kualitas produk dan pengelolaan lingkungan serta memiliki kontribusi nyata dalam penyediaan lapangan kerja di Indonesia dan mata pencaharian bagi masyarakat dimana PTAN beroperasi. (R5/f)
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru