Kepulauan Nias (SIB) -Secara perlahan dalam hitungan bulan, terlihat beberapa ruas jalan Provinsi di kepulauan Nias mulai dibenahi. Hal itu tentunya menjadi harapan bagi masyarakat dalam mendukung peningkatan mobilitas sehari-hari.
Sesuai amatan SIB dalam seminggu terakhir, secara umum kondisi jalan provinsi masih membutuhkan banyak sentuhan. Dengan kondisi rusak parah akibat longsor dan pemeliharaan yang minim dalam beberapa tahun belakangan, dibutuhkan sistem kerja signifikan untuk mewujudkan akses yang layak dan mulus.
Di Nias Barat misalnya, kontur tanah yang labil menyebabkan bangunan aspal kerap rentan kerusakan, belum lagi jika pihak rekanan tidak serius membangun ditambah lemahnya pengawasan dari pihak terkait, maka usia bangunan tidak akan bertahan lama dan akan kembali mengalami kerusakan.
Begitupun di sepanjang jalur Miga Gunungsitoli-Lolowau Nias Selatan, ada lebih dari puluhan titik ruas jalan yang terlihat longsor akibat dari bencana yang membutuhkan penanganan ekstra untuk mengembalikannya ke posisi semula. Kondisi demikian hampir sama pada tiap daerah baik di wilayah Nias Utara.
Sehingga tak jarang masyarakat mengeluhkan jalan saat melintas karena merasa kesulitan melalui. Medan yang rusak berat, berlubang membuat air tergenang layaknya kubangan kerbau jika hujan turun. Begitu pula jika musim kemarau, lumpur yang sudah kering menghasilkan debu yang mengganggu kesehatan bahkan terancam gangguan Ispa.
Memang setiap tahun Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Pemprovsu selalu mengalokasikan dana puluhan miliar untuk membangun pada beberapa titik, namun hal itu belum cukup dan harus disertai dengan pemeliharaan yang hampir tak terlihat pada beberapa tahun terakhir.
Beruntung, dalam beberapa bulan terakhir masyarakat mulai merasakan adanya perbedaan cukup kontras terhadap pemeliharaan pada beberapa ruas jalan provinsi. Mulai masyarakat kalangan bawah hingga pejabat mengaku ada peningkatan dan mengapresiasi penanganan yang dilakukan pejabat terkait dalam mengupayakan akses yang layak bagi pengendara.
Equator Daeli, Kepala Unit Pelaksana Jalan dan Jembatan (UPTJJ) Gunungsitoli yang baru menjabat sejak Mei lalu, setelah dilantik Gubsu, langsung bergerak cepat melakukan pembenahan hingga mendapatkan apresiasi atas upaya-upaya maksimal yang dilakukan dalam memanage pemeliharaan ruas-ruas jalan provinsi.
Selain melakukan pengawasan ketat terhadap pelaksanaan 11 paket proyek TA 2018 yang terbagi di beberapa wilayah di kepulauan Nias tahun ini, terlihat kontras kelayakan jalan Provinsi disebabkan pemeliharaan maksimal. Kondisi jalan membaik yang selama ini dikeluhkan warga antara lain di wilayah Sirombu, Mandrehe, Moi dan beberapa titik di Kabupaten Nias Barat, kemudian wilayah Gunungsitoli-Nias serta arah Nias Utara.
Pantauan di Kabupaten Nias Selatan, dilakukan pemeliharaan pembenahan jalan rusak di Lolowa'u, Ehosakhozi Huruna dengan pengaspalan. Begitu juga di Nias Utara, pada beberapa titik yang membutuhkan penanganan segera. Pada jalur cepat Miga- Mandrehe, UPTJJ Gunungsitoli melakukan pemeliharaan bertahap dengan hotmix. Pada sepanjang jalan berlubang dilakukan pemetaan, paching lalu hotmix, yang mana baru kali ini dilakukan.
Gerak pekerjaan ini tentu sekali disyukuri oleh masyarakat yang selama ini pesimis sebab merasa dianaktirikan dalam hal pembangunan oleh Pemprovsu. Namun belakangan ini penilaian itu mulai terbantahkan dengan sentuhan pembenahan.
Equator Daeli, mantan sekretaris Dinas Perumahan dan Permukiman Pemko Gunungsitoli itu mengaku tidak mau hanya menunggu laporan dari balik meja. Pantauan SIB pada beberapa kesempatan, Equator turun langsung ke lokasi untuk melakukan monitoring pada proyek-proyek yang sedang dilakukan. Ia kerap mengajak para awak media dalam kegiatan monitoringnya. Pejabat yang dikenal dekat dengan wartawan itu pun selalu mengirimkan dokumentasi kegiatan dan menginformasi perkembangan pengerjaan proyek yang mereka lakukan.
Saat beberapa kali melakukan perbincangan dengan SIB, Ia menjelaskan, pembangunan jalan di Pulau Nias memiliki kendala yang komplit, dimulai dari minimnya SDM pengawasan dan lainnya, hingga kondisi jalan yang sudah rusak parah akibat bencana yang lalu-lalu, sehingga membutuhkan penanganan ekstra.
Namun demikian, hal itu bukanlah menjadi kendala yang begitu berarti dan bukan untuk dikeluhkan. Yang terpenting menurut Daely adalah dukungan dari berbagai pihak yaitu masyarakat, pemerintah setempat hingga media untuk bersama-sama saling memberi kontribusi saran bahkan kritik yang akan dijadikan sebagai acuan untuk bekerja lebih baik ke depan.
Terbukti memang, beberapa kali Informasi yang disampaikan wartawan mengenai temuan di lapangan langsung diresponnya dengan meneruskan kepada staf yang membidangi untuk segera ditindaklanjuti hingga action lapangan.
Di usia jabatannya yang baru beberapa bulan, Equator sudah melakukan kunjungan kerja ke Pemkab Nias Barat untuk berkoordinasi soal pembangunan jalan provinsi di wilayah tersebut dan juga berharap dukungan untuk menyukseskan pembangunan hingga usulan yang akan diajukan kepada gubernur. Di daerah lain seperti Nias Selatan, Nias Utara, Nias dan Gunungsitoli, Equator juga melakukan berbagai silaturahmi dalam menyatupadukan komitmen pembangunan sesuai Tupoksinya sebagai penanggungjawab jalan provinsi di Pulau Nias.
Pihaknya kini mengusulkan beberapa pembangunan untuk Tahun Anggaran 2019 kepada gubernur sebagai tindaklanjut pendataan titik jalan yang rusak pada beberapa wilayah. DPRDSU, pejabat daerah, masyarakat hingga media diharapkan memberikan dukungan kiranya usulan tersebut dapat disetujui, sehingga impian bersama untuk mewujudkan dan menikmati akses yang layak khususnya di Pulau Nias lebih cepat terwujud. (Dik-SN/d)