Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 26 Oktober 2025

Warga Napak Tilas Perjuangan Tokoh Methodist Indonesia

Redaksi - Senin, 21 Desember 2020 20:50 WIB
772 view
Warga Napak Tilas Perjuangan Tokoh Methodist Indonesia
Foto: Dok/GMIAnugerahMadongLubisMedan
Napak Tilas :  Tim napak tilas berintikan tokoh dan jemaat GMI Anugerah Jalan Madong Lubis No 3 Medan di STT Methodist Bandarbaru - Deliserdang, Kamis (18/12). Terlihat Ketua STT Pdt Naek Situmorang, Pdt Jonsen Sembiring, Pdt Mangatas Pa
Karo (SIB)
Tokoh masyarakat yang tercatat sebagai jemaat Gereja Methodist Indonesia (GMI) Anugerah Jalan Madong Lubis No 3 Medan, napak tilas perjuangan para pendahulu GMI di sejumlah lokasi di Indonesia. Pada Kamis (17/12), napak tilas menyinggahi STT Methodist Sibolangit di Bandarbaru - Deliserdang. Selain menggali idealisme, tim juga memberi bingkisan Natal.

Pimpinan Perguruan Methodist 12 Jalan Panca Medan dan Methodist Bandarklippa - Deliserdang Catherine Margaretha Sitorus mengatakan, di lokasi yang dikunjungi tersebut adalah tatengger kawah candra dimuka penempaan pimpinan Methodist. “Para tokoh Methodist di antaranya Dr Hardanto (+) yang wafat di Jerman, Dr Anggono, Jhon Joko, AS Panggabean berjuang mengorbankan apa saja untuk mewujudkan impian menjayakan Methodist,” ujarnya di Medan, Jumat (18/12) didampingi sejumlah tokoh dan para pendidik yang bernaung dalam yayasan Daun Palem Indonesia seperti Tunggul Sitorus dan Ratina Ginting. “Jemaat GMI Anugerah Jalan Madong Lubis No 3 Medan sevisi dan misi dengan unsur pimpinan STT Methodist Bandarbaru dalam menciptakan insan terbaik, manusia Indonesia yang berintegritas,” tambahnya.

Menurutnya, kehadiran tim napak tilas menjadikan pertemuan semakin intens karena segala keluh kesah dari pihak yang dikunjungi ditumpahkan. “Pergumulan para tokoh Methodist yang dikunjungi menjadi pekerjaan rumah tim napak tilas untuk diselesaikan,” tegasnya.

Rombongan napak tilas disambut haru keluarga besar STT Methodist Bandarbaru. Mulai dari Ketua STT Pdt Naek Situmorang, Pdt Jonsen Sembiring, Pdt Mangatas Parhusip dan Pdt Perobahan Nainggolan. “Kami mendapat pencerahan, bahwa di era 1970-an pertapakan tersebut diadakan dengan pengorbanan para tokoh Methodist terdahulu. Tahun 1980-an mulai dibangun. Hingga sekarang dari lokasi itu lahir para tokoh dan pimpinan bangsa, khususnya pimpinan Methodist,” tegas Catherine Sitorus.

Tim napak tilas pun berbagi suka dengan membesarkan hati diikuti menyerahkan bingkisan Natal berupa bahan makanan termasuk suplemen untuk menambah kekuatan imun tubuh. “Kami ‘terpukul’ mendapati kenyataan bahwa mereka belum menerima imbalan bulanan. Apalagi menjelang Natal,” sebutnya.

Rombongan berinti Ls Drs Robert Panggabean, JD Sinaga SP, Yudha Kurnia, Erisson Sitorus, Ratina Ginting, Teng Sia Yek, Berti Dongoran, Prensi Doloksaribu, Fronika Aritonang, Gelora Hutabarat, Poltak Simanungkalit, Catherine Sitorus dan Tunggul P Sitorus.

Sebelum menutup pertemuan dengan doa Pdt Jonsen Sembiring menamsilkan kunjungan tim napak tilas sebagai oase di tengah gurun. Alasannya, tim napak tilas pun sedang membutuhkan bantuan karena terdampak pandemi Covid-19 tapi tetap memberi di tengah keterbatasan.

Dari Bandarbaru terus ke Tanah Karo dan melanjutkan perjalanan ke wilayah Aceh. (R10/f)
Sumber
: Hariansib edisi cetak
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru