Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 27 September 2025

Bio Solar Sering Kosong di SPBU Labusel

Redaksi - Jumat, 06 Agustus 2021 15:15 WIB
793 view
Bio Solar Sering Kosong di SPBU Labusel
Istimewa
Ilustrasi BBM kosong
Kotapinang (harianSIB.com)
Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Bio Solar di Stasiun Pengisian BBM untuk Umum (SPBU) sering kosong di Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel). Dalam beberapa hari ini masyarakat kesulitan mendapatkan BBM tersebut.

Sejak, Selasa (3/8/2021) lalu, sejumlah SPBU di Kabupaten Labusel, selalu kehabisan stok Bio Solar, khususnya pada pagi dan siang hari. Akibatnya, warga terpaksa mengisi BBM jenis Dex Lite dengan harga jauh lebih mahal.

Pengamatan wartawan, Jumat (6/8/2021), di SPBU 14.214.288 Titi Kembar Bedagai dan SPBU 14.214.287 Labuhan di Kelurahan Kotapinang, Kecamatan Kotapinang, serta SPBU 13.214.103 Simpang Karo, Desa Aek Batu, Kecamatan Torgamba, tulisan “Solar dalam Pengiriman” terpampang di pintu masuk. Petugas pengisian pun menyarankan pengemudi untuk mengisi BBM jenis Dex Lite.

Situasi itu pun membuat konsumen, terutama pengemudi truk angkutan mengeluh. Sebagian pengemudi terpaksa memarkirkan kendaraannya di SPBU, menunggu hingga pasokan BBM datang.

“Mau bagaimana lagi, terpaksalah ditunggu. Karena kalau perjalanan dilanjutkan takutnya kehabisan di tengah jalan. Kondisi ini sudah terjadi dalam empat hari ini. Pada pagi hari stok Bio Solar di SPBU kosong,” kata Riswan (49) pengemudi truk pengangkut kayu ecalyptus.

Keluhan senada diutarakan Supri pengemudi truk pengangkut Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit warga Desa Sisumut, Kecamatan Kotapinang. Menurutnya, jika diisi dengan BBM jenis Dex Lite maka biaya operasional bertambah hingga 50 persen.

“Harga Bio Solar Rp6.150 per liter, sedangkan Dex Lite Rp.9.700 per liter. Selisihnya jauh kali. Mau nggak mau ditungguilah. Sudahlah kondisi ekonomi sulit, maunya stok BBM bersubsidi lancarlah, sehingga masyarakat tetap dapat bekerja, khususnya kami sebagai sopir,” katanya.

Manajer SPBU 14.214.288 Titi Kembar Bedagai, M Sitompul yang dikonfirmasi mengakui, dalam beberapa hari ini stok Bio Solar sering habis. Menurutnya, hal itu disebabkan adanya pengurangan pasokan dari Pertamina.

Disebutkan, jika biasanya per hari Solar bersubsidi dipasok 25 ribu ton, saat ini hanya berkisar 8-10 ribu ton. Dia pun belum dapat memastikan sampai kapan situasi itu terjadi.

“Berdasarkan hasil pertemuan beberapa waktu lalu, memang dilakukan pemerataan pasokan oleh Pertamina. Akibatnya memang terjadi kekurangan pasokan,” katanya. (*)

Editor
:
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru