Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 02 November 2025
L- SAPIKA Indonesia Launching Buku Manusia Berkarakter

Deputi V Kantor Staf Kepresidenan RI : Edukasi Menyeluruh Kunci Setiap Permasalahan

Redaksi - Jumat, 10 September 2021 12:35 WIB
633 view
Deputi V Kantor Staf Kepresidenan RI : Edukasi Menyeluruh Kunci Setiap Permasalahan
(Foto Sib/Dok)
LAUNCHING : Lembaga Studi Agama dan Pendidikan Karakter (L-SAPIKA) melaunching buku : Manusia Berkarakter secara virtual, Jumat (3/9). Ketua Umum L-SAPIKA Indonesia Pdt Dr Riris Johana Siagian (Inzet). 
Medan (SIB)
Deputi V Kantor Staf Kepresidenan Republik Indonesia, Jaleswari Pramodhawardani mengatakan pembentukan karakter sama pentingnya seperti penyemaian kecerdasan melalui pendidikan formal, diperlukan pengarusutamaan institusional di berbagai lini dan tingkatan, dengan menitikberatkan agenda untuk kepentingan bersama sehingga tumbuh sinergisitas antar komponen. Edukasi yang menyeluruh pada level institusional hingga personalitas adalah kunci atas setiap permasalahan.

Demikian disampaikan Jaleswari Pramodhawardani dalam kata pengantarnya berkaitan dengan pelaksanaan launching buku “Manusia Berkarakter” yang diselenggarakan Lembaga Studi Agama dan Pendidikan Karakter (L-SAPIKA) Indonesia secara virtual, Jumat (3/9).

Pdt. Dr. Riris Johanna Siagian selaku Ketua Umum L-SAPIKA Indonesia, yang juga Dosen dan Ketua Program Studi S1 (Teologi) STT-HKBP Pematangsiantar itu menegaskan bahwa pendidikan sepatutnya bertujuan untuk membentuk manusia berkarakter. Oleh karena itu, pendidikan harus berlangsung dalam proses yang saling menghargai dan membebaskan. Pdt. Dr. Riris Johanna Siagian menyatakan keprihatinannya yang mendalam terkait lemahnya kesadaran dan penanganan terkait pembentukan karakter. Hal itu disebabkan, selama ini pendidikan cenderung hanya diarahkan untuk mencetak para anak didik menjadi sarjana. Sehingga kurang menumbuhkan kesadaran, bahwa pembentukan karakter merupakan bagian terpenting dari keseluruhan proses pendidikan dan sekaligus hakekat utama dari penciptaan manusia Indonesia seutuhnya. Sebagaimana itu juga diamanatkan dalam tujuan pendidikan nasional Indonesia yakni untuk menciptakan manusia Indonesia yang berbudi luhur, arif dan bijaksana.

Pada saat yang sama juga dilakukan launching Program Beasiswa. Pdt Dr. Riris Siagian menegaskan bahwa pendidikan itu sendiri harus mudah diperoleh. Secara khusus di tengah pandemi saat ini Dr. Riris mengajak seluruh masyarakat Indonesia agar bersama-sama mendorong masyarakat Indonesia untuk secara sungguh-sungguh menseriusi berkaitan denga pembentukan karakter. Hal itu dimulai dengan menetapkan pola pendidikan yang berlangsung di tengah-tengah keluarga.

Pembentukan moral dan mentalitas anak dimulai dari keluarga. Oleh karena itu, orangtua memiliki tanggung jawab dan kewajiban moral untuk menjamin pendidikan karakter berlangsung dengan baik di dalam keluarga, di mana orangtua harus dapat bertindak sebagai patron dan teladan di dalam keluarga. Kelompok-kelompok kebudayaan yang terdapat di dalam masyarakat di mana orang-orang bertemu dan berinteraksi juga bertugas memelihara tradisi dan budaya tertentu, dan merupakan komponen penting yang berguna untuk merawat moral masyarakatnya.

Buku itu sendiri merupakan hasil diskusi dan seminar dalam pergumulan bersama yang dihadiri mahasiwa, dosen, pemimpin lembaga dan masyarakat umum dengan beberapa pembicara. Adapun beberapa orang yang berkontribusi dalam penulisan buku itu adalah: Theofransus Litaay (Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan Republik Indonesia), Pdt. Bernard Siagian (Dosen STGH HKBP, Tarutung), Elia Tambunan (Dosen STT Salatiga dan Pendiri Jungle School), Izak Lattu (Dosen dan Ketua Pusat Studi Agama, Pluralisme dan Demokrasi UKSW Salatiga), Mick Sopacoly adalah Peneliti di PusAPDem Salatiga), Florakioen Tanudjaya (Pemerhati Kesehatan Mental dan Kesehatan Masyarakat di Jakarta), Johny Nelson Simanjuntak (Sintua HKBP dan bekerja di PGI, Jakarta), Sarah Hengkesa (Pendeta GPIB di Jakarta), Tiny Maslena Simanungkalit (Pendeta, tinggal di Jerman), Pdt. Firman Panjaitan (Dosen STT Tawangmangu), Derismauli Siregar (Pendeta HKBP), Senada Siallagan (Calon Pendeta, Mahasiswa Pasca Sarjana STT-HKBP), Riana Lumbanraja (Dosen Univ. HKBP Nommensen Medan), Firman Yamonaha Zega (Pendeta BNKP/Studi Program Doktor), Surya Samudera Giamsjah (Pendeta GKI Semarang), Jetty Samosir (Dosen Sekolah Tinggi Bibelvrouw HKBP), Marihot Hutahayan (Pembicara dan Motivator, di Jakarta).

Acara launching buku d imulai dengan ibadah dipimpin Biv. Theresnaria Situmorang, M. Psi selaku Sekretaris Umum L-SAPIKA Indonesia, yang dihadiri Bendahara L-SAPIKA Indonesia Pasti Sinaga, sejumlah penulis buku, masyarakat dan mahasiswa. Acara ditutup dengan doa oleh Pdt. Bernard Siagian, MTh. (R7/d)


Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru