Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 28 September 2025

Petani Jagung di Karo Mengeluh, Pupuk Subsidi Langka di Kios Penyalur

Redaksi - Rabu, 16 Maret 2022 20:08 WIB
1.281 view
Petani Jagung di Karo Mengeluh, Pupuk Subsidi Langka di Kios Penyalur
(Foto: harianSIB.com/Theopilus Sinulaki)
PUPUK SUBSIDI: Pupuk bersubsidi Urea dan Phonska langka di kios penyalur, di Kabupaten Karo. 
Karo (harianSIB.com)
Para petani di Kabupaten Karo mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi. Padahal, masa pemupukan telah tiba, bila terlambat pertumbuhan tanaman akan terganggu.

Sejumlah petani warga Tigabinanga, Roni Sebayang, Melki Sebayang dan Ciak Ginting, Agus Ginting warga Desa Pergendangen, yang ditemui harianSIB.com secara terpisah, mengeluh karena kesulitan memperoleh pupuk bersubsidi di kios-kios pengecer atau penyalur pupuk. Padahal, permohonan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang merupakan data penerimaan pupuk subsidi yang diterapkan Kementerian Pertanian (Kementan) sudah disampaikan ke distributor penyalur.

"Pupuk bersubsidi sudah sulit didapatkan. Padahal, saat ini petani sangat butuh pupuk agar pertumbuhan tanaman tidak terganggu," katanya.

Dikatakan Roni Sebayang, pupuk non subsidi ada di kios pupuk, namun harganya empat kali lipat dari harga pupuk bersubsidi.

Menurutnya, kelangkaan pupuk tersebut kerap terjadi saat memasuki musim tanam jagung. Bahkan, akibat kelangkaan pupuk tersebut, petani terpaksa membeli pupuk non subsidi yang harganya cukup mahal.

"Harga pupuk non subsidi sangat mahal mencapai Rp 420.000 per zak," jelas Sebayang.

Diakui, beberapa jenis pupuk bersubsidi seperti Ponska dan Urea di sejumlah kios penyalur kelompok tani kosong. Mereka berharap, Dinas Pertanian segera mengatasi kelangkaan pupuk bersubsidi tersebut.

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Karo, Metehsa Karokaro ketika dikonfirmasi melalui aplikasi pesan, Rabu (16/3/2022), mengatakan, berdasarkan informasi pihak Pupuk Iskandar Muda (PIM) di Medan, kurang optimalnya penyaluran pupuk subsidi ke Karo karena kendala dari distribusi dari gudang.

"Untuk stok produsen aman, sedang dalam perjalanan. Terkendala didistribusi (ekspeditur), karena yang dimuat hanya 2.000 ton untuk seluruh wilayah Sumbagut," pungkasnya. (*)

Editor
:
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru