Medan (SIB)
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara menyebutkan, Survei Harga Produsen Gabah di propinsi ini Maret 2022 telah mencatat 119 observasi transaksi penjualan gabah di 13 kabupaten.
Dari hasil survei itu terpilih dengan komposisi terbanyak didominasi Gabah Kering Panen (GKP) sebanyak 60 observasi (50,42%), diikuti Gabah Kualitas Rendah sebanyak 30 observasi (25,21%), dan Gabah Kualitas GKG sebanyak 29 observasi (24,37%).
Hal itu diungkapkan Kepala BPS Sumut Nurul Hasanudi SST MStat, Senin (4/4).
Kemudian di tingkat petani Maret 2022, harga gabah tertinggi senilai Rp 5.900 per Kg berasal dari gabah kualitas GKG varietas Ciherang di Kabupaten Serdangbedagai, dan GKG varietas Inpari dan Ciherang di Kabupaten Batubara.
Sedangkan harga terendah senilai Rp 4.200 per Kg berasal dari Gabah Kualitas Rendah varietas Ciherang di Kabupaten Simalungun.
Di tingkat penggilingan harga gabah tertinggi senilai Rp 6.100 per Kg berasal dari gabah kualitas GKG varietas Inpari dan Ciherang di Kabupaten Batubara. Sedangkan harga terendah senilai Rp 4.250 per Kg berasal dari Gabah Kualitas Rendah varietas Ciherang di kabupaten Simalungun.
Rata-rata harga gabah kelompok kualitas Gabah Kering Giling (GKG) di tingkat petani mengalami kenaikan sebesar 0,18 % dari Rp 5.393 per Kg pada Februari menjadi Rp 5.402 per Kg pada Maret 2022.
Sedangkan kelompok kualitas Gabah Kering Panen (GKP) mengalami penuruan sebesar 1,01 % dari bulan sebelumnya yaitu dari Rp 4.764 per Kg menjadi Rp 4.716 per Kg.
Rata-rata harga gabah kelompok kualitas Gabah Kering Giling (GKG) di tingkat penggilingan mengalami kenaikan sebesar 0,54 % dari Rp 5.492 per Kg pada Februari menjadi Rp 5.521 per Kg pada Maret 2022.
Sedangkan Kelompok kualitas Gabah Kering Panen (GKP) mengalami penurunan sebesar 2,30 % dari bulan sebelumnya yaitu dari Rp 4.910 per Kg menjadi Rp 4.797 per Kg. (A1/c)