Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Jumat, 27 Juni 2025
Seminar Ulos di Medan

Ulos Merupakan Budaya yang Tak Terpisahkan dari Kehidupan Suku Batak

Redaksi - Jumat, 21 Oktober 2022 11:36 WIB
581 view
Ulos Merupakan Budaya yang Tak Terpisahkan dari Kehidupan Suku Batak
(Foto: SIB/Danres Saragih)
DIABADIKAN: Ketua KPPKG Arga do Bona Pinasa Erika Rosdiana, ketua panitia, anggota dan lainnya diabadikan usai upacara bendera peringati Hari Ulos Nasional 17 Oktober di YLPIJ TK Golden Kids SD - SMP - SMA Swasta Pengharapan, Jalan Pasar
Medan (SIB)
Ulos merupakan bagian dari budaya Batak yang tak terpisahkan dari kehidupan suku Batak.

Terbukti ulos bagi suku Batak mulai lahir, naik sidi, menikah dan meninggal tetap diberi ulos sesuai arti dan makna jenis ulos tersebut.

Demikian kesimpulan Seminar Ulos yang diselenggarakan Koperasi Pemasaran Pengusaha Kreatif Gotong Royong (KPPKG) Arga do Bona Pinasa, Senin (17/10) dalam rangka memperingati Hari Ulos Nasional 2022 di Sekretatiat KPPKG Argado Bona Pinasa, Jalan Menteng Raya No 6B Medan Tenggara.

Hal itu dikatakan Ketua KPPKG Arga do Bona Pinasa, Erika Rosdiana Panjaitan didampingi DR (HC) Ir Masdin Efendi Girsang MSi saat diwancarai SIB, Kamis (20/10) di Medan.

Hadir sebagai pembicara Praktisi Ulos Helena Tobing (Charity Ulos Medan yang bergerak di bidang fashion), Tarida Lumbantobing dan Prof Dr Robert Sibarani (budayawan) memaparkan arti dan makna ulos bagi suku Batak.

Penarasumber itu mengatakan, ulos yang merupakan peninggalan leluhur suku Batak selalu diberikan untuk memotivasi bgi keluarga.

"Ulos diberikan baik saat dalam kandungan, saat anak lahir, menikah, syukuran keagamaan baptis, angkat sidi dan saat menempuh pendidikan lebih tinggi, serta saat baru memperoleh pekerjaan, memasuki rumah baru hingga seseorang meninggal dunia," katanya.

Dengan demikian sejak kehadiran ulos di masyarakat Batak, maka ulos tidak terpisahkan dari kehidupan adat istiadat.

Kini di zaman modern ulos sudah didesain menjadi produk-produk baru yang bernilai dan disukai masyarakat umum.

Selain untuk sarana adat istiadat dan budaya, bisa sebagai produk souvenir sebagai oleh-oleh yang terbuat dari bahan dasar kain tenun ulos.

"Saat ini sudah banyak yang didesain seperti taplak meja, gorden, dasi dan baju, topi yang termasuk produk fashion yang didesain sedemikian rupa berdasarkan permintaan pasar. Dan tidak mengurangi makna dan nilai ulos itu di masyarakat suku Batak, seperti Batak Toba, Simalungun, Karo, PakPak bahkan Mandailing/Sipirok.

Sehingga dapat dikatakan, fungsi ulos bagi masyarakat Batak dapat diartikan sebagai pengikat persaudaraan dalam tatanan kekerabatan yang didasarkan pilosofi Dalihan na Tolu pada umumnya.

Dalam adat istiadat ulos yang dikenakan adalah ulos tenunan asli demikian juga ulos fashion sebagi kreatifitas.

Namun hasil kreatifitas bisa mempunyai nilai tambah dalam arti lebih mahal harganya dan lebih diminati masyarakat luas. (A13/c)




Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru