Toba (SIB)
Yayasan Tunas Bangsa (TB) Soposurung yang cukup lama terkenal dengan nama Yayasan Soposurung (Yasop), melakukan upacara pergantian ketua yayasan dari pejabat lama, dr Tota Manurung kepada pejabat baru, Marudut R Napitupulu.
Upacara serah terima jabatan itu dilaksanakan di Asrama Yayasan TB Soposurung, Jalan Adrianus Sinaga Balige, Kabupaten Toba yang berlangsung dengan memegang teguh prinsip persaudaraan (brotherhood) seperti yang diwariskan Letjen (Purn) DR TB Silalahi SH.
Serah terima estafet kepemimpinan di Yayasan TB Soposurung itu disaksikan Ketua Dewan Pengawas, Robert Njo didampingi anggota Dewan Pengawas terdiri dari, Hendri Napitupulu, Hiro Pardede dan Yola Helda Siahaan selaku bendahara yayasan.
Ketua Yayasan TB Soposurung yang baru, Marudut R Napitupulu didampingi anggota Dewan Pengawas, Hendri Napitupulu, kepada wartawan, Jumat (21/10) mengatakan, upacara pergantian ketua yayasan telah dilaksanakan pada Kamis (20/10) lalu sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Ketua Dewan Pembina Yayasan Tunas Bangsa Soposurung, Letjen (Purn) TNI Dr TB Silalahi tanggal 7 Oktober 2022.
Menurut Marudut Napitupulu, pergantian ini merupakan hal yang lumrah dalam kepengurusan yayasan dalam rangka penyegaran (refreshment).
"Oleh karenanya, pengurus yang baru mengapresiasi ketua yang lama atas dedikasinya selama mengemban tugas dan tanggungjawab sebagai ketua yayasan. Kita akan melanjutkan hal - hal yang baik dan memperbaiki apa yang perlu untuk diperbaiki, " ujar alumnus Angkatan VII itu.
Sebagai langkah awal setelah adanya pergantian kepengurusan yayasan, pihaknya akan membangun komunikasi di internal dan pihak eksternal seperti pemerintah daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), termasuk orangtua siswa.
“Kenapa ini perlu dilakukan, karena ini ada perubahan sehingga harus dikomunikasikan dengan baik apa yang terjadi dan harapan ke depannya.Itu juga sudah kita komunikasikan dengan Bupati Toba yang menerima kita dengan baik didampingi kepala Dinas Pendidikan Toba. Begitu juga dengan Kapolres Toba juga telah menerima kita dengan baik pula, " terangnya.[br]
Menurut Marudut, sinergi dengan semua stakeholder akan terus dilakukan, mengingat sekolah ini juga menjadi inspirasi bagi peserta didik sekolah menengah tingkat pertama (SLTP).
Untuk program diinternal, terangnya, tentunya untuk mengembalikan bagaimana tujuan utama dibangunnya sekolah ini, mencetak siswa - siswi yang berdisiplin untuk bisa menjadi pemimpin di Indonesia dan juga berkarya di luar negeri.
"Program kita harus berorientasi pada perbaikan transformasi asrama. Bagaimana asrama ini melanjutkan visi misi dari pendiri. Kami juga mendapat masukan dari berbagai pihak, termasuk orangtua, stakeholder, akan apa yang perlu ditingkatkan, juga bagaimana perbaikan sistem. Sekarang adalah era digitalisasi, jadi manajemen di asrama juga akan diperbaiki, " beber Marudut.
Pihaknya harus membuat asrama selalu lebih baik dari sisi pembinaan akademisnya dan juga pembinaan karakternya.
"Apalagi orangtua menitipkan anaknya di sini, bukan sekadar bersekolah, tetapi menuntut hasil (outputnya) yang baik”, pungkas Marudut.
Sementara Hendri Napitupulu dari Dewan Pengawas mengamini program yang dipaparkan Ketua Yayasan TB Soposurung yang baru.
Ia menambahkan, bagaimana nantinya juga akan membangun komunikasi publik yang baik, karena sekolah ini juga salah satu ikon Pemkab Toba. (G1/c)