Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 20 Desember 2025

Pemerintah Jepang Beri Dana Hibah Rp 983 Juta Lebih untuk Proyek Pengelolaan Sampah di Medan

* Sampah di Medan 2.000 Ton/ Hari
Redaksi - Sabtu, 25 Februari 2023 16:53 WIB
462 view
Pemerintah Jepang Beri Dana Hibah Rp 983 Juta Lebih untuk Proyek Pengelolaan Sampah di Medan
Foto: beritasore/ist
Konsul Jenderal Jepang di Medan Takonai Susumu (kanan) dengan Ketua Yayasan Yasra Al-Fariza berjabat tangan usai tanda tangan MoU di Kantor Konsulat Jenderal Jepang Medan Jumat (24/2).
Medan (SIB)
Pemerintah Jepang melalui Konsulat Jepang di Medan mememberikan dana hibah senilai Rp 983.050.000 melalui program Grant Assistance for Grass-Roots Human Security Projects untuk Proyek Pengadaan Peralatan Pengelolaan Sampah di Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara.

Kontrak bantuan hibah ini ditandatangani oleh Yasra Al Fariza, Ketua Yayasan Nuansa Alam Indonesia atau disebut juga sebagai Bank Sampah Induk New Normal dengan Konsul Jenderal Jepang di Medan, Takonai Susumu di Perpustakaan Konsulat Jepang di Jalan Diponegoro Medan, Jumat siang (24/2).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan Yasra Al-Fariza juga Ketua Yayasan tersebut mengatakan, proyek ini mendapat perhatian khusus karena saat ini sampah di Kota Medan cukup banyak dan belum ada inovasi bagaimana cara menguranginya.

Dalam penanganan permasalahan sampah di Kota Medan saat ini , katanya, diperkirakan sekitar 2.000 ton per hari dan bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah saja namun tanggung jawab semua pihak berkontribusi dalam pengelolaannya.

Ia mengatakan, kurangnya pengetahuan masyarakat dalam pengelolaan dan pemanfaatan sampah dapat memicu timbunan sampah yang dibuang ke TPA, (Tempat Pembuangan Akhir). Dalam hal ini swadaya masyarakat sangat dibutuhkan dalam penanganan sampah seperti pemilahan sampah dari sumbernya.

Oleh karena itu, sebutnya, Yayasan Nuansa Alam Indonesia (Bank Sampah Induk New Normal) dibentuk bertujuan untuk menjalankan beberapa program seperti pendidikan sosial dan lingkungan.

Salah satu program yang sedang dilaksanakan adalah penyelamatan lingkungan dalam pengelolaan sampah di Kota Medan dengan memberikan edukasi, pelatihan manajemen pengelolaan sampah baik organik maupun anorganik.

Dalam keadaan yang memprihatinkan ini, kegiatan yang dilakukan Bank Sampah Induk New Normal merupakan salah satu solusi yang inovatif di bidang pengolahan sampah.[br]


Untuk sampah organik akan diolah menjadi maggot dengan kandungan nutrisi yang tinggi dan menjadi pakan makan ikan atau pun unggas.

Disebutnya, sampah anorganik yang pada dasarnya lebih besar volume ukuran bentuknya, akan diminimalisir dengan mesin pencacah sampah, yang akhirnya bisa dijadikan paving block, hiasan untuk membuat meja dan kursi dengan bahan dasar sampah. Dan sampah menjadi zero waste dengan pengadaan alat pengolahan sampah tersebut.

“Walaupun yayasan memiliki cara pengolahan sampah yang berkelanjutan dan inovatif, namun pengadaan peralatan pengelolaan sampah adalah tantangan yang dihadapi sampai saat ini. Karena itu pengadaan peralatan tersebut memerlukan dana yang cukup tinggi dan kekurangan peralatan menghambat effisiensi proses pengolahan sampah sampai saat ini,” ungkap Yasra yang juga Ketua Yayasan Bank Sampah.

Sementara itu Konsul Jenderal Jepang di Medan, Takonai Susumu menegaskan bahwa dengan adanya permasalahan tersebut, pihaknya memutuskan untuk mengabulkan proposal permohonan yayasan untuk pengadaan peralatan pengelolaan sampah demi mewujudkan masyarakat kota Medan yang bersih.

Juga, katanya, membantu sirkular ekonomi masyarakat menengah ke bawah dengan memanfaatkan sampah menjadi zero waste.
Ia mengungkapkan, Program Grant Assistance for Grass-Roots Human Security Projects merupakan salah satu skema bantuan ekonomi dari Pemerintah Jepang untuk yayasan, LSM, atau organisasi non-profit di Indonesia yang bergerak di bidang sosial, pendidikan, lingkungan, kesehatan dan lain-lain.

Dipaparkan, sejak tahun 2000 hingga tahun ini telah dilaksanakan 205 proyek yang didanai bantuan hibah Grassroots di Indonesia termasuk wilayah yuridiksi Konsulat Jenderal Jepang di Medan meliputi Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, dan Jambi). (A1/d)



Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru