Medan (SIB)
Pemenang tender proyek Irigasi 4 BWS 2 Sei Wampu belum terima Surat Penunjukan Penyedia Barang dan Jasa (SPPBJ), disinyalir adanya dugaan penyalahgunaan wewenang dan jabatan PPK Iragasi 4 Balai BWS 2 Sei Wampu Kabupaten Langkat, Sumatera Utara yang dijabat oleh Syafur Bakhtiar.
Hal tersebut disampaikan Ketum DPP LSM Pakar Indonesia, Atan Gantar Gultom di hadapan para wartawan. "Syafur Bakhtiar selaku PPK Irigasi 4 Balai BWS 2 Sei Wampu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara disinyalir melanggar Pepres No 16 Tahun 2018 junto 2021," ujarnya, Senin (20/3).
Atan mengatakan, tender proyek tersebut diduga kuat sudah jelas menyalahi ketentuan dan prosedur yang berlaku pada proses tender sebagaimana dengan undang undang dan hukum yang berlaku.
“Sebagaimana diketahui, proses tender pekerjaan pembangunan tanggul penutup bendungan di Sei Wampu Kab. Langkat oleh PPK Irigasi 4 Balai BWS2 yang diumumkan pemenangnya tanggal 21 Februari 2023, hingga saat ini belum dikeluarkan SPPBJ," ucapnya.
Lanjut Atan, menurut jadwal tanggal 8 Februari 2023 sudah harus diterima oleh kontraktor pemenang tender. "Ada apa ini dengan Syafur Bakhtiar?” tanya Atan.
Ia menduga ada kecurangan pelaksanaan proyek tender pembangunan tanggul penutup bendungan di Sei Wampu Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. "Syafur Bakhtiar terkesan merasa hebat karena adanya oknum-oknum yang dilibatkan sebagai pemenang pada proyek pembangunan tersebut.
Apalagi, Syafur terkesan sengaja menolak karena kontraktor calon dari PPK kalah, sehingga alasan PPK tidak mengeluarkan SPPBJ nya. Sementara dalam prosedur kontraktor yang disebut sebut kalah tender telah memenuhi persyaratan," ujarnya.[br]
Sementara itu, PPK Iragasi 4 Balai BWS 2 Sei Wampu Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Syafur Bakhtiar saat dikonfirmasi terkait belum diberinya SPPBJ kepada pemenang tender mengatakan untuk bertanya langsung ke pemenang.
"Tanya saja ke mereka (pemenang-red)," jawabnya.
Selanjutnya saat disinggung tentang pemenang yang diumumkan di LPSE PU, dia mengatakan masih calon pemenang. "Yang di LPSE itu masih calon," ujarnya.
Saat ditanyakan kemungkinan adanya penggantian pemenang tender yang diumumkan di LPSE PU, Syafur langsung menutup telepon. (SS7/b)